Sabtu, 27 Desember 2025

KNEKS Dukung Setiap Pesantren Punya Minimal Satu Produk Berbasis Ekonomi Syariah

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Sutan Emir Direktur Infrastruktur Ekonomi Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) saat berada di Zona KHAS, ITS Surabaya, pada Selasa (4/11/2025). Foto: Risky suarasurabaya.net

Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mendukung upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi syariah, termasuk program one pesantren one product yang ada di Jawa Timur (Jatim).

Sutan Emir Direktur Infrastruktur Ekonomi Syariah KNEKS mengatakan, program besutan Pemerintah Provinsi Jatim yang menyasar pesantren itu, memiliki dampak yang bagus bagi perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.

“Luar biasa, itu bisa mendorong satu pesantren menghasilkan satu produk. Minimal one pesantren one product itu sudah sangat keren,” katanya saat berada di Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS) Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya, Selasa (4/11/2025).

Lebih bagus lagi, kata dia, jika pesantren ke depan juga bisa mengembangkan usaha menjadi beberapa produk halal, sehingga ekosistem halal di Indonesia akan semakin tumbuh bagus.

Program yang ada di Jatim itu, lanjut dia, bahkan sudah diikuti oleh berbagai pondok pesantren di Jawa Barat. Pihaknya mendorong, daerah-daerah lain yang ada di Indonesia bisa juga mengikuti terobosan bagus tersebut.

“Iya (mendorong program yang sama), one pesantren one product,” katanya.

Ia mengatakan, pondok pesantren memiliki potensi yang besar dalam pengembangan ekonomi syariah. Ia mencontohkan, Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor yang ada di Jatim membuktikan di sektor wakaf yang produktif hingga perputaran ekonomi di sisi makanan hingga pakaian.

“Bayangkan perputaran ekonomi di Pesantren Gontor, dari SPP-nya, pembelian makanan dan minumannya, pakaian dan segala macam itu kan sudah membuat perputaran ekonomi, itu pasti terdampak juga UMKM sekitarnya. Saya pergi ke Ponorogo itu, saya melihat di daerah sekitar pesantren itu UMKM hidup,”jabarnya.

Lebih lanjut, ia mencontohkan lagi di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Paciran, Lamongan, yang bahkan bisa menghasilkan produk berupa garam dalam jumlah banyak.

“Itu garam saja, bisa memenuhi kebutuhan santri. Luar biasa kan, Bagaimana bisa meng-create value untuk operasional pesantren. Ini contoh yang baik, dan itu dari Jatim,” ujarnya.

Provinsi Jatim, kata dia, memiliki kontribusi besar terhadap ekonomi syariah, dan salah satunya disumbangkan lewat pondok pesantren.

“Menurut saya, ini adalah salah satu provinsi yang punya potensi paling besar untuk pengembangan ekonomi syariah dan mendorong perekonomian pesan nasional,” pungkasnya. (ris/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Sabtu, 27 Desember 2025
26o
Kurs