Selasa, 11 November 2025

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Dipicu Aksi Teknikal Pasar

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ilustrasi - Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di pusat sebuah bank di Jakarta. Foto: Antara Ilustrasi - Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di pusat sebuah bank di Jakarta. Foto: Antara

Taufan Dimas Hareva Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) mengatakan, penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipicu aksi teknikal pasar.

“Belum ada info publik mengonfirmasi apa faktor spesifik mendorong rupiah menguat penutupan hari ini. Meskipun demikian, penguatan tipis ini bisa dipicu aksi teknikal pasar (ambil untung atas dolar yang sebelumnya menguat), serta sinyal kesiapan BI untuk intervensi yang mungkin meredam pelemahan lebih lanjut,” ujarnya dilansir dari Antara, Jumat (26/9/2025).

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Jumat sore menguat sebesar 11 poin atau 0,07 persen menjadi Rp16.738 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.749 per dolar AS.

Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini justru melemah ke level Rp16.775 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.752 per dolar AS.

Menurut Taufan, kurs rupiah cenderung masih tertekan seiring penguatan dolar AS di pasar global.

Dolar sendiri menguat sejak rilis data ekonomi AS yang relatif solid, yakni indikator sektor perumahan AS melampaui ekspektasi pada Agustus 2025.

Penjualan rumah baru naik menjadi 800 ribu dari 664 ribu dan izin mendirikan bangunan meningkat menjadi 1,33 juta dari 1,31 juta, yang berarti menunjukkan permintaan konsumen yang kuat.

Hal tersebut dianggap memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga The Fed akan bertahan tinggi lebih lama.

Hari ini, pasar disebut juga menantikan rilis data inflasi AS, yaitu Personal Consumption Expenditures (PCE) Index, yang menjadi acuan penting bagi kebijakan The Fed.

Antisipasi terhadap data itu membuat permintaan terhadap dolar tetap kuat, sementara mata uang negara berkembang, termasuk rupiah yang masih rentan melemah.

“Dalam kondisi ini, rupiah berpotensi menguji level psikologis Rp17 ribu per dolar AS dalam waktu dekat,” ucap Taufan. (ant/ata/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 11 November 2025
30o
Kurs