Nilai tukar (kurs) rupiah pada penutupan perdagangan, Jumat (21/11/2025) sore menguat sebesar 20 poin atau 0,12 persen menjadi Rp16.716 per dolar AS.
Taufan Dimas Hareva Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) mengatakan penguatan nilai tukar rupiah dipengaruhi kebijakan domestik yang solid.
“Rupiah menutup sesi perdagangan hari ini dalam kondisi menguat seiring meredanya tekanan global dan solidnya dukungan kebijakan domestik,” katanya, melansir Antara, Jumat (21/11/2025).
Dia menerangkan, pelemahan dolar AS dari level tertinggi membuat tekanan eksternal berkurang pasca pasar melihat sinyal Federal Reserve (The Fed) takkan agresif dalam memotong suku bunga pada bulan Desember 2025.
Sentimen regional juga disebut cenderung positif menimbang mayoritas mata uang Asia turut terapresiasi, sehingga memberikan ruang bagi rupiah untuk menguat di tengah kondisi risk-on yang mulai kembali.
Melihat sentimen dalam negeri, hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) dinilai menjadi katalis utama.
BI, katanya, menahan suku bunga dan menegaskan fokus stabilisasi nilai tukar, langkah yang dianggap pasar efektif meredam volatilitas dan menjaga daya tarik aset rupiah.
Pesan BI bahwa posisi (stance) kebijakan tetap ketat untuk mendukung stabilitas inflasi dan pasar keuangan, yang kemudian mendorong arus masuk portofolio secara bertahap.
“Kombinasi redanya tekanan dolar AS, sentimen regional yang konstruktif, dan sikap BI yang jelas membuat rupiah mampu menutup perdagangan hari ini dengan kinerja yang lebih kuat,” tandasnya.(ant/kir/iss)
NOW ON AIR SSFM 100
