
Budi Santoso Menteri Perdagangan (Mendag) memastikan bahwa konflik antara Iran dan Israel tidak berdampak langsung terhadap kinerja ekspor Indonesia.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan strategi diversifikasi pasar sebagai langkah antisipatif atas potensi gejolak di kawasan Timur Tengah.
“Sampai saat ini nggak ada pengaruh. Belum ada pengaruh dari situasi perang,” ujar Budi usai acara Penandatanganan Kerja Sama Indonesia dan Australia tentang Sertifikat Halal Global, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (26/6/2025) dilansir Antara.
Budi menambahkan, ketegangan antara Iran dan Israel saat ini sudah mulai mereda. Namun, jika ke depan terjadi kontraksi ekspor khususnya di sektor manufaktur akibat konflik tersebut, Kemendag telah mempersiapkan langkah konkret melalui diversifikasi dan perluasan pasar ekspor.
Ia menyebutkan salah satu upaya strategisnya adalah penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) serta kerja sama dalam kebijakan lingkungan yang diterapkan Uni Eropa.
“Sekarang kita banyak alternatif pasar yang baru. Perjanjian yang sudah kami selesaikan. Perjanjian IEU-CEPA sudah selesai,” jelas Budi.
Selain itu, menurutnya, Indonesia juga telah menandatangani perjanjian perdagangan dengan Kanada dan tinggal menunggu hasil legal drafting. Sementara perjanjian dagang dengan Tunisia tinggal menunggu penandatanganan resmi.
Budi menilai kehadiran pasar-pasar baru ini akan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap pasar tertentu dan membuka peluang hubungan dagang yang lebih luas.
“Walaupun belum jalan, biasanya secara psikologis, mereka akan semakin banyak berhubungan antara pelaku usaha. Ke depannya, akan semakin banyak akses pasar yang lebih mudah,” katanya.
Untuk diketahui, ketegangan di Timur Tengah dimulai pada 13 Juni 2025, saat Israel meluncurkan serangan besar-besaran terhadap Iran atas tuduhan program nuklir militer rahasia. Iran kemudian membalas serangan tersebut.
Pada 22 Juni, Amerika Serikat (AS) turut terlibat dengan menggempur tiga fasilitas nuklir utama Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan. Sebagai balasan, Iran menyerang Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar pada 23 Juni.
Pada hari yang sama, Donald Trump Presiden AS mengumumkan kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel yang mulai berlaku pada, Selasa (24/6/2025). Trump mendesak kedua pihak untuk mematuhi kesepakatan demi mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 12 hari. (ant/bil/ham)