Jumat, 28 November 2025

Mentan Sebut Bakal Ada 1,6 Juta Lapangan Kerja dari Sektor Perkebunan dan Hortikultura

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Amran Sulaiman Mentan memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (9/10/2025). Foto: Biro Pers Setpres

Pemerintah terus memperkuat program hilirisasi sektor pertanian sebagai langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah produk, membuka lapangan kerja, dan mempercepat pemerataan kesejahteraan.

Hal itu disampaikan Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian, sore hari ini, Kamis (9/10/2025), selepas mengikuti Rapat Kabinet Terbatas yang dipimpin Prabowo Subianto Presiden, di Istana Merdeka, Jakarta.

Menurut Amran, potensi ekonomi dari hilirisasi komoditas kelapa sangat besar.

Dia menyebut, olahan kelapa menjadi Virgin Coconut Oil (VCO) harganya bisa naik 100 kali lipat, dan berpotensi menyumbang banyak devisa.

“Kalau 100 kali lipat, kita hitung rata-rata saja, itu bisa menghasilkan Rp2.400 triliun. Katakanlah separuh saja, kali lima puluh, itu menghasilkan Rp1.200 triliun devisa,” ujarnya.

Selain kelapa, Pemerintah juga menyiapkan hilirisasi untuk komoditas gambir yang selama ini menyuplai 80 persen kebutuhan dunia.

Produk turunan gambir, kata Amran, bisa digunakan untuk bahan tinta Pemilu hingga kebutuhan rumah tangga.

Kemudian, hilirisasi juga bakal diterapkan di komoditas kelapa sawit yang dikuasai Pemerintah. Amran menyebut, tandan buah segar (TBS) akan diolah menjadi biofuel, minyak goreng, margarin, hingga mentega.

Selain mempercepat hilirisasi, Pemerintah berupaya mengoptimalkan anggaran Rp9,95 triliun untuk mendukung program pengembangan perkebunan dan hortikultura.

Nantinya, Pemerintah akan memberikan benih dan bibit kakao, kopi, kelapa dalam, mente, dan pala yang bisa di tanam di sekitar 800 ribu hektare lahan, tanpa dipungut biaya alias gratis.

Menteri Pertanian menyebut, program itu bakal membuka lapangan kerja untuk 1,6 juta orang dalam waktu paling lambat dua tahun dari sekarang.

“Kami akan berikan benih, bibit, pada seluruh Petani Indonesia. Kakao, kopi, kelapa dalam, mente, pala, itu kurang lebih 800 ribu hektare seluruh Indonesia, dan itu gratis. Itu akan membuka lapangan kerja 1,6 juta orang dalam waktu paling lambat dua tahun,” tandasnya.(rid/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Jumat, 28 November 2025
27o
Kurs