Senin, 25 Agustus 2025

Pemerintah Salurkan 1,3 Juta Ton Beras SPHP hingga Akhir Tahun

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Prita Laura (tengah) Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Tito Karnavian (kanan) Menteri Dalam Negeri, Andra Soni (kiri) Gubernur Banten menjawab pertanyaan awak media seusai meninjau harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Rabu (20/8/2025). Foto: Antara

Pemerintah memasok beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk menjaga ketersediaan beras di pasar, dengan target penyaluran stok cadangan beras pemerintah (CBP) sejak Juli hingga akhir tahun ini mencapai 1,3 juta ton.

Demikian disampaikan Prita Laura Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), saat menjumpai sejumlah pedagang beras di Pasar Induk Rau, Kota Serang, Rabu (20/8/2025).

“Ini adalah bagian dari proses bagaimana Presiden membenahi sistem dari hulu sampai hilir. Intinya bagaimana beras ada tersedia bagi masyarakat, karena itu bagian terpenting dari ketahanan pangan,” kata Prita dalam keterangan PCO, di Jakarta, dilansir Antara.

Ia menyatakan Pemerintah selalu berupaya merapikan sistem distribusi beras, seperti penggunaan aplikasi SPHP bagi pedagang untuk mendapatkan jatah beras CBP.

Pemerintah juga terus melakukan pengawasan di lapangan agar jangan sampai ada yang mengganggu distribusi beras yang dapat berdampak pada kelangkaan.

“Ada yang nakal-nakal pasti akan dibereskan. Aplikasi SPHP ini juga bagian untuk memudahkan pengawasan,” katanya.

Lebih lanjut, ia meyakinkan selama ini tidak ada kelangkaan beras. Apabila terjadi gejolak harga di pasar, itu lebih dikarenakan pengaruh perapian sistem, termasuk mekanisme suplai beras SPHP yang diusahakan sepenuhnya menggunakan aplikasi.

Dalam kesempatan yang sama, Tito Karnavian Menteri Dalam Negeri menjelaskan bukan hanya ketersediaan, harga beras pun relatif stabil.

“Harga beras relatif stabil. Tapi tadi mereka (pedagang, red) menyampaikan salah satu yang membuat stabil, adanya intervensi beras SPHP yang berasal dari Bulog,” katanya.

Ia menjelaskan harga beras SPHP, baik di pasar maupun minimarket, dijual Rp12.000 per kilogram atau Rp60.000 per paket 5 kilogram. Itu di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah untuk wilayah Banten, yakni Rp12.500 per kilogram.

Mendagri juga mengapresiasi Bapanas dan Bulog yang bergerak cepat dalam menjaga pasokan.

Ia mengungkapkan arahan Prabowo Subianto Presiden agar ketersediaan beras di masyarakat harus benar-benar terjamin.

Untuk itulah, Pemerintah menyiapkan pasokan sekitar empat juta ton beras, dengan 1,3 juta ton di antaranya yang dikirim secara bertahap ke pasar untuk menjaga pasokan.

Hal senada diungkapkan Arief Prasetyo Adi Kepala Bapanas, yang mengatakan penurunan harga beras merupakan sinyal positif dari masifnya intervensi SPHP.

“Intervensi beras SPHP di pasaran terbukti efektif menjaga stabilitas. Sinergi pemerintah pusat, daerah, hingga jaringan distribusi, harga beras mulai turun di berbagai wilayah,” ujarnya.

Ia menyampaikan penyaluran harian beras SPHP terus mengalami peningkatan.

Hingga Selasa (19/8/2025), realisasi penyaluran harian SPHP secara nasional lebih dari 6.000 ton. Sejak awal pendistribusian Juli 2025, beras SPHP telah tersalurkan 45 ribu ton di seluruh Indonesia.

Sementara itu, sebagai ujung tombak penyaluran beras SPHP, Perum Bulog berkomitmen mendukung program stabilisasi pangan nasional ini.

“Kami berterima kasih atas support luar biasa dari berbagai pihak, terutama para pedagang, yang terus masif menyalurkan beras,” kata Arief.(ant/dis/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Senin, 25 Agustus 2025
33o
Kurs