
Lukman Leong Analis mata uang Doo Financial Futures mengatakan nilai tukar (kurs) rupiah berpotensi melemah seiring kesepakatan tarif dengan Uni Eropa (UE) menguntungkan Amerika Serikat (AS).
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Selasa (29/7/2025) pagi, di Jakarta melemah sebesar 23 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.387 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.364 per dolar AS. Berdasarkan beberapa faktor, nilai tukar rupiah diprakirakan berkisar Rp16.300 hingga Rp16.450 per dolar AS.
“Rupiah berpotensi kembali melemah terhadap dolar AS yang melanjutkan penguatan di tengah harapan akan meredanya kekuatiran tarif menyusul kesepakatan EU-AS,” ujarnya kepada Antara di Jakarta, Selasa.
Melansir Antara, AS sudah mencapai kesepakatan kerangka perdagangan dengan UE dengan mengenakan tarif impor 15 persen pada sebagian besar barang asal Eropa yang masuk ke AS.
Keputusan ini diambil setelah Donald Trump Presiden AS dan Ursula von der Leyen Presiden Komisi Eropa bertemu di Skotlandia selama satu jam. Rencana tersebut juga mencakup investasi EU di AS yang mencapai 600 miliar dolar AS serta peningkatan pembelian senjata dan energi dari AS senilai 750 miliar dolar AS.
Namun, hasil itu tidak sepenuhnya mendapat sambutan positif karena target awal EU adalah mencapai kesepakatan tarif nol persen, atau turun drastis dari ancaman tarif Trump sebesar 30 persen.
“Kesepakatan UE-AS ini sebenarnya dipandang lebih banyak menguntungkan AS sehingga dolar menguat besar,” ungkap dia.
Di sisi lain, investor menaruh harapan besar terhadap perundingan China-AS. Apabila kesepakatan dengan China kembali memihak AS, lanjutnya, maka dolar akan kembali menguat lebih besar lagi.
“Perundingan AS-China baru dimulai, dan diperkirakan tidak akan mudah dan cepat, dengan itu deadline tarif antara mereka diperkirakan akan diperpanjang hingga tiga bulan,” kata Lukman.
Pemerintah China, menjelang pertemuan lanjutan di Swedia, mengaku masih berharap AS dapat terus melanjutkan kesepakatan yang dicapai sebelumnya terkait perang dagang.
He Lifeng Wakil Perdana Menteri China yang mewakili China dan Scott Bessent Menteri Keuangan AS diketahui akan bertemu pada Senin-Selasa, 28-29 Juli 2025 di Stockholm, Swedia, untuk membahas tarif dagang kedua negara.
Pertemuan di Swedia itu adalah pertemuan lanjutan setelah di di Jenewa, Swis pada Mei 2025 dan di London, Inggris pada Juni 2025 yang mana barang AS ke China telah dipangkas tarifnya menjadi 10 persen sementara barang-barang China ke AS terkena tarif 30 persen.(ant/dis/ham)