Senin, 8 September 2025

Rupiah Ditutup Menguat, Dipicu Isu Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. Foto: Antara

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Senin (8/9/2025) sore menguat sebesar 123 poin atau 0,75 persen menjadi Rp16.310 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.433 per dolar AS.

Sedangkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga menguat ke level Rp16.348 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.438 per dolar AS.

Ibrahim Assuabi analis mata uang menyatakan, penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi peluang kuat pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

“Laporan ketenagakerjaan AS (Amerika Serikat) terbaru menunjukkan perlambatan pertumbuhan lapangan kerja yang signifikan dan kenaikan tingkat pengangguran menjadi 4,3 persen, memperkuat sentimen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis points (bps) pada pertemuan bulan September, dengan peluang tipis untuk penurunan yang lebih substansial sebesar 50 basis points,” katanya dilansir dari Antara.

Mengutip Xinhua, AS hanya menambahkan 22 ribu pekerjaan di bulan Agustus 2025, jauh dibandingkan perkiraan yang sekitar 75 ribu. Selain itu, pekerjaan di bulan Juni justru direvisi menjadi turun atau kehilangan 13 ribu pekerjaan dibandingkan penambahan 14 ribu.

Tingkat pengangguran AS pada bulan Agustus mengalami lonjakan jadi 4,3 persen, tertinggi dalam hampir empat tahun terakhir. Rata-rata pendapatan per jam meningkat 0,3 persen secara bulanan, tetapi kenaikan tahunan 3,7 persen, sedikit di bawah dugaan sebesar 3,8 persen.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Agustus 2025 tetap tinggi yakni sebesar 150,7 miliar dolar AS, meskipun lebih rendah dari posisi pada akhir Juli 2025 sebesar 152,0 miliar dolar AS.

Perkembangan tersebut, antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai respons bank sentral dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.

Posisi cadangan devisa pada akhir Agustus 2025 setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

“Cadangan devisa sebesar 150,7 miliar dolar AS diyakini memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal sejalan dengan tetap terjaganya prospek ekspor, neraca transaksi modal, dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus,” ucapnya. (ant/fan/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Senin, 8 September 2025
28o
Kurs