
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), Kamis (19/6/2025) pagi, tercatat melemah sekitar 39 poin atau 0,24 persen menjadi Rp16.352 per dolar AS.
Menurut Lukman Leong analis mata uang Doo Financial Futures, melemahnya kurs rupiah terjadi seiring keputusan Federal Reserve (The Fed) dalam Federal Open Market Committee (FOMC), yang tetap mempertahankan suku bunga.
“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yg menguat setelah dalam FOMC, The Fed mempertahankan suku bunga,” ujarnya, melansir Antara.
Fed diketahui mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25-4,5 persen sesuai ekspektasi pasar.
Keputusan ini dilakukan dalam upaya untuk mencapai lapangan kerja maksimal dan inflasi pada tingkat 2 persen dalam jangka panjang.
The Fed memperingatkan bahwa ketidakpastian tentang prospek ekonomi telah berkurang, tetapi tetap tinggi. Komite disebut akan terus mengurangi kepemilikan atas sekuritas Treasury dan utang lembaga, serta sekuritas beragun hipotek lembaga.
Pelemahan kurs rupiah juga dipengaruhi pernyataan hawkish Gubernur The Fed Jerome Powell yang mengatakan tekanan inflasi masih akan kuat dan penurunan suku bunga walau akan terjadi, namun lebih perlahan.
Berdasarkan faktor tersebut, kurs rupiah diprediksi berkisar Rp16.250-Rp16.400 per dolar AS.(ant/kir/faz)