
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Senin (21/7/2025) di Jakarta, melemah sebesar 26 poin atau 0,16 persen menjadi Rp16.323 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.297 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah ke level Rp16.330 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.301 per dolar AS.
Ibrahim Assuabi analis mata uang menilai pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi peningkatan ketidakpastian kebijakan tarif Amerika Serikat (AS).
“Meningkatnya ketidakpastian tarif AS terus trending di kalangan para investor, setelah Wall Street Journal (WSJ) melaporkan pada Minggu (20/7/2025) bahwa Uni Eropa (UE) sedang mempersiapkan tindakan balasan atas tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump,” katanya dilansir dari Antara.
Tindakan balasan dari UE merupakan tanggapan atas tuntutan pejabat AS yang merasa permintaan untuk kesepakatan perdagangan, sekaligus menerapkan tarif dasar sebesar 15 persen.
AS disebut akan segera memberlakukan tarif antara 20-50 persen terhadap sejumlah negara pada 1 Agustus. Hal ini membuat investor bersikap hati-hati.
Selain itu, Donald Trump Presiden AS juga mengancam akan memberikan sanksi kepada pembeli ekspor Rusia, kecuali Moskow menyetujui kesepakatan damai dengan Ukraina dalam 50 hari.
Di Asia, sentimen pelemahan rupiah berasal dari hasil pemilihan majelis tinggi Jepang yang menunjukkan Partai Demokrat Liberal yang berkuasa kehilangan mayoritas suara, karena hanya mampu mengamankan 47 kursi dari 248 kursi yang tersedia, sehingga menimbulkan keraguan atas masa depan Pemerintahan Jepang. (ant/dis/saf/ham)