Rabu, 30 April 2025

Rupiah Menguat Dipengaruhi Perlawanan China dan Kanada terhadap Kebijakan Tarif AS

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Ilustrasi - Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. Foto: Antara

Lukman Leong analis mata uang Doo Financial Futures mengatakan, penguatan nilai tukar (kurs) Rupiah dipengaruhi respons ‘perlawanan’ China dan Kanada terhadap kebijakan tarif dari Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS).

“Rupiah dan mata uang regional maupun utama dunia pada umumnya menguat terhadap Dollar AS merespons perlawanan (retaliasi) China dan Kanada terhadap tarif Trump. Meksiko pun berencana melakukan hal yang sama,” ucapnya dikutip dari Antara, Rabu (5/3/2025).

AS memberlakukan tarif impor barang China sebanyak 10 persen karena masih beredarnya fentanil di Negeri Paman Sam. Dengan tambahan tarif tersebut, maka total tarif yang akan dikenakan ke barang-barang asal China menjadi 20 persen setelah pada awal Februari pemerintahan Trump sudah mengenakan tarif impor 10 persen.

Menyikapi kebijakan itu, China akan mengambil tindakan balasan untuk melindungi hak-hak dan kepentingannya sendiri.

Kanada juga akan memberlakukan tarif 25 persen terhadap produk-produk Amerika yang bernilai 155 miliar Dollar AS (sekitar Rp2.538 triliun) sebagai tanggapan pemberlakuan tarif impor 25 persen dari AS.

Justin Trudeau Perdana Menteri Kanada menegaskan, tarif impor terhadap produk AS itu akan terus diberlakukan hingga tarif serupa oleh AS dibatalkan.

Begitu pula dengan Meksiko yang bakal menjatuhkan tarif balasan terhadap produk-produk yang diimpor dari Negeri Paman Sam usai Donald Trump Presiden AS menetapkan tarif 25 persen untuk produk Meksiko.

“Apabila Trump terus melanjutkan kebijakan tarif dan menargetkan tarif ke negara-negara tertentu, yang kemudian dibalas, maka akan terjadi perang dagang AS versus global. Hal itu dianggap akan lebih merusak ekonomi AS dan melemahkan Dollar AS dari pada kekhawatiran akan inflasi yang memicu kenaikan suku bunga oleh The Fed,” ungkap Lukman.

Menurut dia, rencana besar Trump yang memberlakukan kebijakan AS yaitu mengurangi defisit perdagangan AS dan menguatkan manufaktur domestik.

“Selain itu, Trump juga menggunakan taktik tersebut untuk mengatasi impor fentanil dan imigran gelap yang masuk dari perbatasan Meksiko dan Kanada,” kata dia.

Nilai tukar Rupiah pada penutupan perdagangan hari Rabu di Jakarta menguat hingga 133 poin atau 0,81 persen menjadi Rp16.312 per Dollar AS dari sebelumnya Rp16.445 per Dollar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini turut menguat ke level Rp16.371 per Dollar AS dari sebelumnya Rp16.443 per Dollar AS. (ant/nis/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Surabaya
Rabu, 30 April 2025
33o
Kurs