Rabu, 21 Mei 2025

Rupiah Menguat, Pasar Waspadai Risiko dari RUU Pajak AS

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. Foto: Antara

Ibrahim Assuabi pengamat mata uang menilai penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi rancangan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemotongan Pajak di Amerika Serikat (AS) menghadirkan risiko lebih besar bagi perekonomian AS.

“Pasar fokus pada pengesahan RUU pemotongan pajak yang luas, yang dapat diputuskan oleh DPR (AS) minggu ini. RUU tersebut dapat semakin meningkatkan defisit fiskal, yang menghadirkan risiko yang lebih besar bagi ekonomi terbesar di dunia,” ucapnya dilansir dari Antara pada dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Sebelumnya, komite kongres utama AS membuka jalan bagi pemungutan suara di seluruh majelis terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemotongan Pajak AS.

RUU tersebut mencakup peningkatan pengeluaran besar untuk penegakan hukum imigrasi dan militer, serta akan memperpanjang pemotongan pajak AS tahun 2017 yang akan berakhir pada tahun ini.

Selain itu, RUU juga mencakup serangkaian pemotongan untuk Medicaid, bantuan pangan, dan pendanaan energi bersih. Menurut media AS, secara keseluruhan RUU ini harus disesuaikan untuk disahkan DPR karena Senat Republik telah mengisyaratkan bahwa RUU tersebut takkan disahkan tanpa perubahan besar.

Lukman Leong analis mata uang menyatakan bahwa defisit dari UU pajak baru tersebut bisa membuat utang pemerintah AS bertambah 3-5 triliun dolar AS.

“Hal ini yang menyebabkan penurunan rating kredit AS (oleh Moody’s),” kata Lukman.

Seperti diketahui, penurunan peringkat utang pemerintah AS dari Aaa menjadi Aa1 bakal meningkatkan tekanan ekonomi AS yang tengah menghadapi risiko resesi di tengah peningkatan tarif dan ekspektasi inflasi.

Moody’s menjadikan utang pemerintah dan pembayaran bunga AS sebagai alasan penurunan peringkat tersebut. Pemerintah dan Kongres AS dinilai gagal untuk membalikkan tren defisit fiskal tahunan yang besar dan kenaikan biaya bunga.

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta, menguat sebesar 21 poin atau 0,12 persen menjadi Rp16.413 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.434 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa juga menguat ke level Rp16.406 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.455 per dolar AS. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Rabu, 21 Mei 2025
27o
Kurs