Minggu, 23 November 2025

Stabilkan Harga, Jawa Timur Intensifkan Operasi Pasar Menjelang Nataru

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menyerahkan beras saat pasar murah di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Jatim. Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur memastikan pihaknya akan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan menggelar pasar murah.

“Intervensi pasar murah harus terus dilakukan agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan harga kebutuhan pokok stabil,” ujar Khofifah saat menghadiri pasar murah di Kantor Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan.

Dilansir dari Antara pada Minggu (23/11/2025), Gubernur mengatakan bahwa kegiatan pasar murah ini bukan kompetitor pasar tradisional, tetapi sebagai upaya pengendalian stabilisasi harga dan inflasi.

Pada pelaksanaan pasar murah di Beji, sejumlah komoditas yang dijual di bawah harga pasar antara lain beras premium Rp14.000/kg, beras medium Rp11.000/kg, Minyakita Rp13.000/liter, gula pasir Rp14.000/kg, tepung terigu Rp10.000/kg, telur ayam ras Rp22.000/pak, bawang putih jenis Sinco Rp6.000/250 gr, bawang merah Rp7.000/250 gr, dan daging ayam ras Rp30.000/pak.

Selain menjaga keterjangkauan harga, Khofifah juga mendorong penguatan ekonomi lokal dengan membeli produk usaha kecil dan menengah (UKM) asal Pasuruan.

Berbagai produk olahan makanan, kerajinan, hingga kebutuhan rumah tangga diborong dan dibagikan kembali kepada masyarakat.

Kegiatan pasar murah juga dirangkaikan dengan intervensi gizi sebagai bagian dari percepatan penanganan stunting.

“Untuk anak-anak dan ibu hamil, harapannya ini bisa beriring dengan pengendalian potensi stunting. Itu sudah sejak lama kita lakukan di setiap pasar murah,” tutur Khofifah.

Sementara itu, Iwan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur menyampaikan bahwa operasi pasar akan terus digelar berkala, terutama di wilayah yang mengalami tekanan harga.

“Sesuai arahan Ibu Gubernur Khofifah, kami melakukan monitoring harian harga komoditas. Ketika ada gejolak, intervensi langsung kami turunkan sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga dan beban kebutuhan mereka bisa lebih ringan,” katanya. (ant/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Minggu, 23 November 2025
28o
Kurs