Sabtu, 12 Juli 2025

Trump Ancam Naikkan Tarif Impor Hingga 20 Persen, Remehkan Risiko Inflasi

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS). Foto: TechCrunch

Donald Trump Presiden Amerika Serikat mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif menyeluruh sebesar 15 hingga 20 persen kepada sebagian besar mitra dagang Amerika Serikat (AS), sambil meremehkan kekhawatiran bahwa tarif tambahan dapat merugikan pasar saham atau memicu inflasi.

“Kami hanya akan mengatakan semua negara yang tersisa akan membayar, entah itu 20 persen atau 15 persen. Kita akan mengatur itu sekarang,” kata Trump, Kamis (10/7/2025).

Melansir Antara, Jumat (11/7/2025), saat ini, Trump menetapkan tarif menyeluruh sebesar 10 persen. “Saya pikir tarif ini diterima dengan sangat baik. Pasar saham mencapai rekor tertinggi baru hari ini,” ucapnya.

Indeks S&P 500 memang ditutup pada rekor tertinggi pada Kamis, tetapi pencapaian ini terjadi dalam kurun waktu periode volatilitas di pasar saham AS. Setelah Trump mengumumkan putaran pertama tarif global pada Rabu (2/4/2025) lalu, S&P 500 mengalami salah satu penurunan tercepat yang pernah tercatat sebesar 20 persen dalam beberapa hari berikutnya.

Trump pada Kamis juga menepis kekhawatiran dari Chris Cocks CEO Hasbro yang sebelumnya mengatakan bahwa harga mainan di AS bisa meningkat akhir tahun ini, terutama jika tarif yang lebih tinggi diterapkan.

“Kalau melihat angkanya, inflasi sudah turun,” ujar Trump, sembari mengatakan bahwa ia tidak diberi pemberitahuan sebelumnya dari Hasbro bahwa CEO-nya akan membahas kenaikan harga dalam siniar tersebut.

“Saya tidak tahu. Saya tidak mendengar apa pun tentang Hasbro. Saya tidak peduli dengan harga mereka,” ujarnya.

“Namun, jika mereka membuat mainan mereka di sini, kalau saja mereka membuat mainan mereka di sini, mereka tidak akan mengalami kenaikan harga.”

Berbicara juga tentang perang Rusia-Ukraina, Trump mengatakan bahwa ia merasa kecewa dengan Rusia, namun memilih menunggu perkembangan dalam beberapa pekan ke depan.

“Saya rasa saya akan membuat pernyataan penting tentang Rusia pada Senin,” tambahnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Trump juga membagikan rincian tentang apa yang ia sebut sebagai kesepakatan baru antara AS, NATO, dan Ukraina terkait pengiriman senjata.

“Kita mengirimkan senjata ke NATO, dan NATO membayar 100 persen untuk senjata-senjata itu,” katanya.

Trump menjelaskan bahwa apa yang dilakukan pemerintahannya adalah mengirimkan senjata ke NATO, lalu NATO yang akan memberikan senjata tersebut ke Ukraina, dan NATO yang membayar senjata-senjata itu.

“Kami mengirim kirim senjata ke NATO, dan NATO akan mengganti seluruh biaya senjata itu,” ujarnya, menekankan bahwa kesepakatan itu dicapai dalam KTT NATO bulan lalu,

Belum valid terkait informasi Trump merujuk pada gagasan terbaru di mana beberapa anggota NATO membeli senjata buatan AS untuk Ukraina yang memungkinkan Washington untuk tidak menanggung beban finansial.

Trump melanjutkan pengiriman senjata AS ke Ukraina pada pekan ini setelah Departemen Pertahanan AS menunda pengiriman yang dijadwalkan awal bulan ini ke negara tersebut, yang masih berada dalam kondisi perang dengan Rusia.

Penundaan yang disebut telah diperintahkan oleh Pete Hegseth Menteri Pertahanan berdampak mengejutkan bagi banyak pejabat di pemerintahan Trump, termasuk di Departemen Luar Negeri AS.

Ketika ditanya mengenai penundaan itu pada Kamis, Trump mengatakan bahwa ia tidak tahu apa-apa mengenai itu hal, tetapi ia menambahkan bahwa Hegseth “melakukan pekerjaan yang hebat.” (ant/ata/iss/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Sabtu, 12 Juli 2025
25o
Kurs