Selasa, 26 Agustus 2025

Trump Umumkan Tarif 50 Persen untuk Impor Tembaga Mulai Agustus, China dan Filipina Protes

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Donald Trump Presiden AS. Foto: Reuters

Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa tarif impor sebesar 50 persen untuk tembaga akan mulai diberlakukan pada 1 Agustus 2025. Keputusan ini, menurutnya, didasarkan pada hasil penilaian keamanan nasional yang “kuat dan menyeluruh”.

“Saya mengumumkan tarif 50 persen untuk tembaga, efektif 1 Agustus 2025, setelah menerima penilaian keamanan nasional yang sangat kuat,” tulis Trump di platform Truth Social, Rabu (10/7/2025) waktu AS.

Melansir Anadolu, Trump menekankan bahwa tembaga adalah bahan penting dalam berbagai sektor strategis, seperti semikonduktor, pesawat, kapal, amunisi, pusat data, baterai lithium-ion, sistem radar, sistem pertahanan rudal, dan bahkan senjata hipersonik.

“Tembaga adalah material kedua yang paling banyak digunakan oleh Departemen Pertahanan AS. Mengapa para pemimpin kita yang bodoh (dan MENGANTUK!) menghancurkan industri penting ini?” sindir Trump.

Ia menyebut tarif baru ini sebagai langkah untuk membalikkan kebijakan “ceroboh dan bodoh” dari pemerintahan Joe Biden mantan Presiden AS, sekaligus membangun kembali dominasi industri tembaga Amerika.

“Ini adalah ZAMAN KEEMASAN kita!” tegas Trump.

Pengumuman tarif tersebut langsung berdampak pada pasar global. Harga tembaga melonjak ke rekor tertinggi setelah pengumuman.

China Protes Keras
Pemerintah China langsung merespons kebijakan tersebut. Mao Ning Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, menyampaikan bahwa China menentang kebijakan tarif yang bermotif politik.

“Kami percaya bahwa perang dagang dan perang tarif tidak membawa pemenang. Proteksionisme tidak menguntungkan siapa pun,” kata Mao dalam konferensi pers yang disiarkan langsung dari Beijing, Kamis (10/7/2025).

Ia menegaskan posisi China sangat jelas dan konsisten: “Kami menolak politisasi isu ekonomi dan perdagangan.”

Filipina Juga Sampaikan Keprihatinan atas Tarif AS
Sementara itu, Filipina juga menyatakan keprihatinannya atas kebijakan tarif AS, terutama terhadap produk mereka yang terkena tarif hingga 20 persen.

Frederick Go, pejabat tinggi Filipina urusan investasi dan ekonomi, mengatakan bahwa delegasi tingkat tinggi dari Manila akan mengunjungi Washington pekan depan untuk melakukan perundingan dagang.

“Filipina ingin memastikan kesepakatan perdagangan yang lebih adil,” ujar Go.

Saat ini, nilai perdagangan antara AS dan Filipina diperkirakan mencapai 24 miliar dolar AS per tahun, dengan ekspor dari Filipina ke AS sekitar 14 miliar dolar. (bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Selasa, 26 Agustus 2025
24o
Kurs