Sabtu, 6 September 2025

YLKI Minta Semua Pihak Serius Atasi Harga dan Stok Beras di Pasaran

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Penjual beras di Pasar Tambah Rejo, Surabaya, Selasa (13/2/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net Beras yang dijual di salah satu pasar Surabaya. Foto: Wildan suarasurabaya.net

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta semua pihak terkait agar secara serius dalam mengatasi permasalahan harga dan ketersediaan stok beras di pasaran agar terjangkau bagi konsumen.

“Polemik soal beras belum juga beres di lapangan masih ada persoalan yang menjadi PR (pekerjaan rumah) untuk segera menuntaskan,” kata Niti Emiliana Ketua YLKI dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (6/9/2025).

Sebelumnya, lanjut Niti, Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian mengatakan bahwa stok beras melimpah. Namun dia mempertanyakan mengapa harga beras di pasaran masih tinggi dan kekosongan stok beras di pasaran.

Dilansir dari Antara, YLKI mencatat soal polemik beras, pertama pada sisi konsumen definisi stok beras melimpah seharusnya bukan hanya berada di hulu atau gudang saja melainkan harus tersedia di pasaran yang mudah diakses masyarakat dengan kualitas sesuai standar dan harga yang terjangkau.

Oleh karena itu, YLKI meminta pemerintah menjamin ketersediaan stok beras di pasar dan memastikan keterjangkauan harga bagi konsumen

Kedua, eskalasi harga beras di ritel modern sangat memberatkan konsumen dan tidak sesuai dengan daya beli konsumen.

Menurut dia, banyak konsumen terkecoh bahwa beras yang tersedia di ritel modern bukanlah beras premium biasa, melainkan beras khusus terfortifikasi yang harganya Rp90 ribu hingga Rp130 ribu per 5 kilogram (kg).

“Sedangkan beras khusus tidak memiliki aturan tetap HET dari pemerintah. Hal ini imbas dari kekosongan stok beras premium dan medium di ritel modern,” ujar dia.

Ketiga, kata Niti, bahkan di pasar tradisional, konsumen juga merasakan kenaikan harga beras eceran, meskipun tak sesignifikan beras di ritel modern, dan harganya cenderung masih bisa terjangkau.

“Namun ini juga harus menjadi perhatian agar tidak ada kenaikan harga dan kekosongan stok beras di pasar tradisional,” katanya, menjelaskan.

Oleh karena itu YLKI meminta pemerintah memenuhi hak dasar konsumen untuk memenuhi stok beras di pasaran dengan akses yang mudah, kualitas sesuai standar dan harga yang terjangkau.

YLKI juga mendorong Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog untuk mempercepat pendistribusian beras SPHP dengan kualitas terstandar secara masif dalam rangka menstabilkan harga beras dan mengisi kekosongan stok beras di pasaran

Ia juga mendesak Kementerian Perdagangan, Bapanas, Satgas Pangan, dan Kepolisian untuk mengusut tuntas proses distribusi dari hulu hingga hilir dan kekosongan beras premium dan medium di ritel.

“Bicara soal pelanggan, konsumen beras lah yang loyal menjadi pelanggan sebab beras sudah menjadi komoditi bahan makanan pokok konsumen,” ujar Niti.

Oleh karena itu, demi menghormati Hari Pelanggan Nasional 2025 YLKI meminta pemerintah memastikan pelanggan beras hak hak nya telah dipenuhi oleh pelaku usaha, katanya, menambahkan. (ant/ata/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Sabtu, 6 September 2025
33o
Kurs