Rabu, 31 Desember 2025
<i>Running Test</i> KRI-KRCI

Beberapa Tim Unggulan Tak Dapat Tunjukkan Kemampuan Maksimal

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan

Sesudah pelaksanaan running test pada Jumat (08/06) siang hingga petang memperlihatkan beberapa tim unggulan tidak dapat menunjukkan kemampuan maksimalnya.

Dr Ir ENDRA PITOWARNO M.Eng, Ketua Dewan Juri KRI-KRCI usai running test mengatakan, perubahan ini wajar dan bukan dibuat-buat oleh tim robot untuk menyembunyikan kekuatan mereka, karena jika upaya untuk menyembunyikan itu dilakukan, justru mengalahkan posisi mereka berhadapan dengan tim unggulan.

“Ini karena tiap tim unggulan akan disebar ke delapan grup berbeda dengan masing-masing terdiri atas 5 tim,” kata ENDRA PITOWARNO dalam rilis Humas ITS yang diterima suarasurabaya.net.

Dalam running test yang dimulai sejak pukul 14.00, Robot G-Rush satu-satunya tim yang berhasil menyelesaikan tugas dengan sempurna atau victory dalam waktu kurang dari tiga menit. Meski demikian, PRAMUDYA AIRLANGGA, ketua tim G-Rush menyatakan belum puas dengan apa yang dihasilkannya itu.

“Kami harus melakukan beberapa perubahan strategi lagi untuk bisa bekarja maksimal dan menang mutlak,” katanya.

Fledermaus robot dari Universitas Brawijaya yang sebelumnya diunggulkan dalam running test tidak memperoleh nilai satu pun. Tiga robot otomatis yang disiapkan di garis star tidak bergerak sedikit pun, demikian juga dengan robot manualnya, yang dikemudikan oleh ERI WIBOWO, hanya bergerak sekali-sekali saja tanpa menghasilkan nilai.

Sementara tim robot The Angkas dari Institut Teknologi Bandung, tidak menggunakan kesempatan running test untuk menentukan posisi sebelum diadakan undian.

“Panitia memang tidak memaksa tim untuk memanfaatkan running test. Dengan cara itu maka posisi tim The Angkas dianggap tim lemah. Apakah itu strategi atau bukan kami tidak mengetahuinya. Tapi sesungguhnya itu malah akan melemahkan posisi mereka di grup,” katanya.

Dalam serangkaian running test yang dilakukan tim-tim robot, memang belum terlihat optimalisasi robot di lapangan. Nilai maksimal yang berhasil dikumpulkan selain Robot G-Rush yang berhasil menyelesaikan tugas dengan sempurna atau victory adalah Robot F4LCON dari ITS dengan total nilai 16 poin, lainnya dengan poin 10 dikumpulkan oleh Robot Ace-Eye dari Universitas Negeri Malang, yang juga tercatat sebagai unggulan.

Tim robot lainnya hanya mampu mengumpulkan angka atau poin rata-rata 2 sampai 6, bahkan lebih dari 5 robot dari 40 robot yang bakal maju di putaran final Sabtu (09/06) dan Minggu (10/06) tidak dapat mengumpulkan nilai alias mendapatkan nilai 0.

Sementara dalam uji coba atau running test KRCI tim PENS ITS juga tetap diunggulkan. Robot Dzi-Gear yang turun dalam divisi eksper mampu mengulang dua kali dari 5 menit waktu yang disediakan.

FUAD HASAN, ketua tim Dzi-Gear merasa yakin ia akan bisa mencapai kemenangan maksimal dalam tiga kali kesempatan yang akan dilakukan mulai Sabtu. “Mudah-mudahan tidak ada kendala saat kami melakukan pertandingan besok,” katanya.

Teks Foto:
– TIM Robot G-Rush dari PENS ITS berhasil selesaikan angka sempurna dalam running test, Jumat (08/06). Tim ini diunggulkan jadi juara.
Foto: Dok. Humas ITS

Bagikan
Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 31 Desember 2025
30o
Kurs