AKBP Singgamata Kapolres Lumajang telah melakukan peninjauan ke lokasi kebakaran areal hutan di lereng Gunung Lemongan yang diperkirakan menghanguskan vegetasi tanaman lindung seluas 500 hektar,didampingi para relawan Laskar Hijau. Aak Abdullah Al Kudus, Koordinator Laskar Hijau kepada Sentral FM, Senin (6/10/2014) mengatakan bahwa kebakaran yang menghaguskan 500 hektar lahan dengan vegetasi bambu petung hitam yang masuk kategori langka, danglu dan lain-lain.
“AKBP Singgamata Kapolres Lumajang bersama personelnya, kemarin telah meninjau lokasi dan melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) untuk kepentingan ini,” katanya. Dari keterangan sementara yang kita himpun di lokasi, masih kata Aak Abdullah Al Kudus, kebakaran ini bukan tanpa kesengajaan karena memang ada unsur sengaja dibakar.
Motifnya adalah pembukaan lahan untuk areal penanaman. Ada 3 warga yang menjadi terduga pelaku pembakaran yang telah dikantongi identitasnya. Mereka berinisial NS dan T, serta seorang masih masih diperdalam. Data identitas mereka diperoleh relawan Laskar Hijau dari warga masyarakat tepian hutan untuk selanjutnya disampaikan kepada Kapolres Lumajang di lokasi.
“Kami memang memiliki pos di lereng Gunung Lemongan dan ketiga orang ini biasa membuka lahan dengan jalan dibakar untuk ditanami sengon dan kopi. Pembukaan lahan dengan jalan pembakaran inilah yang menjadi penyebab kebakaran hutan di lereng Gunung Lemongan selama ini,” bebernya.
Untuk kepentingan penyidikan pidana atas kasus pembakaran hutan ini, Aak Abdullah Al Kudus bersama sejumlah relawan Laskar Hijau hari ini dimintai keterangan di Mapolres Lumajang sebagai saksi pelapor. “Siang ini, kami akan diperiksa sebagai saksi pelapor. Kami berharap, pemidanaan kasus pembakaran hutan ini bisa membuat efek jera bagi pelakunya agar tidak diulangi atau dicontoh warga lain,” jlentrehnya.
Meski, lanjut Aak Abdullah Al Kudus, ia yakin jika motif sebenarnya pembakaran hutan ini adalah unsur kebutuhan perut semata. “Namun, tidak lantas membakar hutan. Padahal kami sering melakukan sosialisasi dengan mengundang warga sekitar hutan. Ada yang memahami dan sadar, namun ada juga mokong. Yang banyak sadar, diantaranya warga yang membuat arang dan kini tidak melakukan pembakaran lagi,” urainya.
Guna mencegah aksi kebakaran hutan ini, relawan Laskar Hijau saat ini melakukan patroli rutin dibagi setiap harinya 3 orang personel untuk menjelajah lereng Gunung Lemongan. Patroli ini untuk memastikan serya memetakan lahan yang terbakar berikut vegetasinya, serta melihat separah apa kebakaran yang terjadi.
“Jadi, patroli ini selain untuk memastikan tidak ada lagi aksi pembakaran, juga memetakan vegetasi yang kemarin terbakar. Apa saja, akan kita datakan. Saat ini kami telah mempersiapkan 3 ribu bibit tanaman bambu petung hitam dan lainnya untuk kita tanam bersama-sama pada awal penghujan mendatang,” tuturnya.
Kebutuhan penghijauan, nantinya akan membutuhkan 10 ribu bibit tanaman. Sisanya akan bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Pemkab Lumajang. Laskar Hijau akan memprioritaskan penanaman bibit bambu petung hitam, karena setiap rumpun mampu menahan cadangan air sampai 0,6 liter.
“Ini keunggulannya, sehingga kami akan memperbanyak penanaman rumpun bambu di Gunung Lemongan. Selain itu, sosialisasi agar tidak terjadi lagi pembakaran hutan, akan segera kami lakukan di Kantor Desa di sekeliling Gunung Lemongan denga mengundang masyarakat,” pungkas Aak Abdullah Al Kudus. (her/ipg)
Teks Foto :
– Kebakaran hutan di Kabupaten Lumajang.
Foto : dok. Sentral FM
NOW ON AIR SSFM 100
