Para siswa yang telah dinyatakan lulus sekolah di Lumajang melampiaskan euphoria kelulusan, Rabu (21/5/2014).
Dari pantauan Sentral FM, sejak pagi ratusan siswa SMA bergerombol di dekat sekolah yang kemudian menentukan titik pertemuan di lokasi-lokasi tertentu. Diantaranya di JLT (Jalur Lintas Timur), sejumlah ttik di kawasan Kota Lumajang dan bahkan di jalur menuju wilayah Kecamatan seperti di Desa Grati, Kecamatan Sumbersuko.
Di sana, para siswa melampiaskan kegembiraan akan kelulusannya dengan melakukan aksi corat-coret seragam. Para siswa juga telah menyiapkan bekal cat pilox beraneka warna di tasnya masing-masing Baju putih yang sebelumnya mereka kenakan, dalam waktu singkat saja sudah berubah jadi ajang mural yang tidak menampaknya kreativitas seni sedikitpun.
Bahkan tidak hanya seragam yang dijadikan bahan mural, sampai-sampai rambut hingga wajah juga jadi sasaran semprotan cat pilox. Setelah itu, rombongan siswa ini pun berkonvoi keliling kota. Namun, ada yang kepergok patroli jajaran Polres Lumajang hingga para siswa pun dihalau lalu digiring menuju ke luar wilayah kota Lumajang.
Ironisnya, aksi konvoi ini dilakukan dengan ugal-ugalan oleh mereka. Bahkan, tidak sedikit dari motor yang dikendarai para siswa ini tidak menggunakan kelengkapan standar seperti ban kecil, knalpot brong, tanpa spion dan bahkan pengendaranya tidak mengenakan helm serta berboncengan tiga.
Andri, seorang siswa sebuah SMA Negeri di kawasan Kota Lumajang ketika dikonfirmasi Sentral FM mengatakan, aksi corat-coret seragam dan konvoi ini dilakukan karena prosesi ini dinilai harus dilakukan. “Ini kan tiga tahun sekali Mas, jadi boleh-boleh saja dong. Setelah ini kami mau konvoi ke Hutan Bambu di Candipuro, biasa happy-happy,” ucap Andri.
Sementara itu AKP Sugianto Kasubag Humas Polres Lumajang mengatakan, pengamanan untuk kemungkinan aksi konvoi kelulusan siswa jenjang SMA hari ini tetap dilakukan. Personil yang telah diploting, sejak kemarin dan hari ini tetap menjalankan tugasnya mengamankan di sekolah dan mewaspadai aksi konvoi.
“Bilamana terjadi aksi konvoi, maka anggota akan melakukan teguran simpatik dan menghalau. Terutama bagi mereka yang tidak mengenakan helm dan kendaraannya tidak standar. Selain itu, jika konvoi tidak bisa dicegah maka akan dilakukan pengawalan menuju ke lokasi yang dikehendaki, misalnya di obyek wisata. Di sana, personil akan memberikan edukasi kepada mereka,” kata AKP Sugianto. (her/dwi)
Teks Foto :
– Aksi konvoi kelulusan siswa jenjang SMA di Kabupaten Lumajang yang semakin ugal-ugalan.
Foto : Sentral FM.
NOW ON AIR SSFM 100
