Rencana kenaikan harga BBM yang saat ini masih terus digodok pemerintah, mulai memicu panic buying masyarakat Kabupaten Lumajang. Hal ini ditandai dengan mulai panjangnya antrean di beberapa SPBU Lumajang, Kamis (6/11/2014).
Dari hasil pantauan Sentral FM, di 14 SPBU Lumajang terjadi antrean panjang, baik untuk kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.
Nabillah warga Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono kepada Sentral FM mengatakan, ia membutuhkan waktu lebih dari setengah jam dalam antrean untuk pembelian BBM di SPBU Jl. Sukarno-Hatta.
“Antreannya hari ini mulai panjang. Saya sampai kaget, lha wong kemarin masih normal-normal saja. Ketika saya tanya yang lainnya, kondisi ini dipicu adanya rencana kenaikan harga BBM. Termasuk adanya informasi yang disampaikan Pertamina di media, bahwa kuota BBM bersubsidi tinggal beberapa belas hari saja,” katanya.
AKBP Singgamata Kapolres Lumajang, meminta kepada masyarakat untuk tidak panik dengan melakukan pembelian BBM secara besar-besaran dalam menyikapi rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM.
“Saya terus mengimbau kepada masyarakat, untuk percaya bahwa pemerintah saat ini pasti memperhatikan kebutuhan masyarakat. Jangan sampai terjadi panic buying sehingga memicu terjadinya antrean di SPBU. Padahal, stok BBM normal-normal saja,” katanya.
Untuk mengantisipasi rencana kenaikan harga BBM ini, Kapolres Lumajang juga telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran, baik Satuan Reskrim, Satuan Intelkam, Satuan Sabhara sampai para Kapolsek untuk meningkatkan pengawasannya.
“Apakah ada pihak-pihak yang berupaya melakukan penimbunan. Kita juga melakukan pemantauan di lapangan, jangan sampai ada SPBU nakal. Belum habis dibilang habis. Sehingga yang seperti ini memicu terjadinya kurangnya stok BBM. Termasuk juga, jangan sampai ada spekulan. Jika terbukti, pasti kami akan melakukan penyidikan,” paparnya.(her/nif/rst)
Teks Foto :
– Suasana pembelian BBM di SPBU Lumajang yang hari ini antriannya mulai panjang.
Foto : Sentral FM.
NOW ON AIR SSFM 100
