Rabu, 24 Desember 2025

Disnak Lumajang Temukan Ternak Berpenyakit Mata dan Sanglir

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Menjelang peringatan Hari Raya Kurban, Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Lumajang telah mengerahkan puluhan staf Kesehatan Hewan (Keswan) untuk melakukan pemeriksaan ternak.

drh Gatot Subiyantoro Kepala Disnak Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Jumat (3/10/2014), mengatakan bahwa lapak penjualan ternak kurban baik sapi maupun kambing yang mulai bertumbuhan di sekitar wilayah Kota Lumajang menjadi fokus pemeriksaan.

“Dari pengamatan kami, sudah ada 21 titik lapak pedagang ternak kurban yang ada di wilayah kota saja. Belum di wilayah Kecamatan,” katanya.

Untuk pemeriksaan ini, Disnak mengerahkan 9 orang staf Keswan di wilayah Kota Lumajang saja. Sedangkan untuk di 20 wilayah Kecamatan lainnya di seluruh Kabupaten Lumajang, masing-masing Kecamatan diterjunkan seorang petugas.

“Totalnya sekitar 29 orang petugas keswan yang didalamnya juga terdapat dokter hewan juga yang kita kerahkan untuk pemeriksaan ternak kurban. Pemeriksaannya menyangkut kesehatan dan juga layak tidaknya ternak tersebut menjadi hewan kurban. Dalam pemeriksaan, kami juga memberikan obat ternak,” paparnya,

Obat ini diberikan ketika ditemukan hewan berpenyakit. Seperti dalam pemeriksaan yang telah dilakukan, ditemukan ternak kurban berpenyakit mata dengan pemberian obat. “Kalau memang ditemukan sakit mata, kita berikan obat mata, terus pengobatan antibiotic dan sebagainya,” ungkapnya.

Dari pemeriksaan yang dilakukan, kebanyakan temuan penyakit ternak adalah penyakit mata dan sanglir baik untuk sapi maupun kambing. Untuk penyakit mata, peternak diminta tidak menjual terlebih dulu, sebelum dipastikan sembuh. Sedangkan untuk sanglir, peternak dipastikan tahu bahwa ternak tersbeut tidak layak jual.” Sebab, pembeli khusus untuk kurban, pasti akan tahu bahwa ternbak sanglir memang tidak bisa dijadikan hewan kurban,” katanya.

Sementara, untuk temuan penyakit membahayakan lainnya, seperti cacing hati, antrax hingga jembrana desease, tidak sampai berjangkit di Kabupaten Lumajang. “Untuk penyakit cacing hati, biasanya akan kita temukan ketika dilakukan pemotongan. Kami juga akan mengerahkan staf keswan untuk melakukan pemeriksaan di tempat-tempat emotongan hewan kurban saat hari H peringatan Hari Raya Kurban mendatang,” ujar dia.

Sedangkan untuk penyakit Antraks, Gatot Subiyantoro memastikan, tidak ada temuan sejauh ini. Dan untuk Jembrana desease, ia mengatakan biasanya penyakit tersebut hanya menyerang sapi ras bali saja.

“Dan untuk di Lumajang tidak ada. Tidak ada laporan sejauh ini, termausk juga tidak ada potensi penyakit itu berjangkit hingga ke sini karena tidak ada sapi ras bali yang dikembangkan peternak,” ujarnya.

Melalui pemeriksaan ini, petugas juga mendapatkan bahwa potensi penyakit ternak berdamak terhadap harga jual hewan itu sendiri. Penyakit ternak membuat harga komoditi, baik sapi atau kambing untuk kurban menurun harganya.” Penurunan harga ternak berpenyakit itu juga tinggi. Bisa sampai 30 persennya,” pungkas dia. (her/dwi)

Teks Foto :
– drh Gatot Subiyantoro Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Lumajang.

Foto : Sentral FM.

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 24 Desember 2025
27o
Kurs