Jumat, 26 Desember 2025

Kapolres Lumajang Larang Konvoi Saat Kelulusan UN SMA Besok

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Untuk pengumuman kelulusan siswa SMA/SMK/MA besok, Dindik Kabupaten Lumajang melakukan koordinasi dengan jajaran Polres Lumajang untuk membantu pengamanannya.

“Tujuannya agar tidak terjadi konvoi dan aksi corat-coret. Kita syukuri apapun hasil kelulusan besok, agar anak didik bisa berbesar hati menerimanya,” kata Drs Winhatno Hari Surya, MM Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM.

Secara umum, lanjut Winhatno, hasil kelulusan di Provinsi Jatim mengalami penurunan. Termasuk juga di Kabupaten Lumajang juga dimungkinkan akan turun. “Kemungkinan ada yang tidak lulus, namun besok akan diumumkan resmi. Untuk yang tidak lulus, langsung saja daftar ikut ujian kejar paket C gelombang II Bulan Agustus mendatang,” pungkas dia.

Sementara itu seperti yang rutin terjadi, kelulusan SMA ini rawan dibarengi dengan kegiatan corat-coret seragam dan konvoi ugal-ugalan di jalanan.

Menyikapi hal ini, Kapolres Lumajang AKBP Singgamata ketika dikonfirmasi Sentral FM di Mapolres Jl. Alun-Alun Utara mengatakan, ia melarang siswa SMA meluapkan kegembiraan atas kelulusan yang telah diraih dengan melakukan kegiatan yang membahayakan.

Diantaranya kegiatan konvoi keliling kota secara ugal-ugalan yang membahayakan ketika terjadi benturan dengan siswa dari sekolah lain. “Dan yang membahayakan adalah ketika terjadi kecelakaan. Ini berbahaya karena bisa merengut jiwa. Selain itu, serangan dicorat-coret juga kegiatan yang membuang-buang rejeki dengan merusak. Kan masih bisa dimanfaatkan bagi adik-adik kelas yang kurang mampu. Lebih baik disumbangkan saja, daripada di rusak seperti itu,” kata AKBP Singgamata.

Untuk itu, Kapolres Lumajang mengimbau, dalam kelulusan SMA yang akan diumumkan besok, seluruh siswa lebih baik merayakan dengan kegiatan-kegiatan yang positif.

“Seperti sujud syukur dan berdo’a bersama di sekolah, membuat kegiatan bersama teman-teman di lingkungan sekolah atau berterima kasih dengan guru pengajar yang telah membina dan memberikan ilmu kebajikan selama ini. Setelah itu, bubar pulang ke rumah masing-masing tanpa berkonvoi,” ungkapnya.

Menghadapi agenda kelulusan besok, jajaran Polres Lumajang juga akan melakukan upaya preemtif dan preventif. Yakni dengan menyebar personel pengamanan dan pengaturan lalu-lintas dari jajaran Satlantas di simpul-simpul jalan.

“Sehingga apabila menemukan siswa yang konvoi dan melanggar lalu-lintas dalam rangka merayakan kelulusan, akan dihentikan dan dilakukan penertiban,” pungkas AKBP Singgamata.

Sementara itu, Drs Eddy Hozainy Kabag Humas Pemkab Lumajang secara terpisah mengatakan, pengumuman kelulusan siswa jenjang SMA tepat saat peringatan Harkitnas merupakan tahapan yang sangat berarti, karena menjadi starting point untuk pilihan masa depan mereka.

“Apakah menuju dunia kerja atau melanjutkan jenjang pendidikannya. Ini artinya menjadi sebuah titik yang penting artinya bagi mereka untuk meniti tahapan-tahapan kehidupanya kelak. Kita berharap, generasi-generasi muda kita ini bisa bahagia karena terpenuhi secara layak kebutuhan jasmani dan rohaninya. Yakni dengan mulai menerima hasil kelulusan ini dengan sehat dan dengan akal yang baik,” kata Eddy Hozainy.

Caranya, masih kata Kabag Humas, bisa diaplikasikan para siswa dengan menerima kelulusan besok melalui suasana yang khidmat dan baik. Tidak dengan cara hura-hura melalui aksi konvoi dan corat-coret seragam.

“Semua akan dinilai masyarakat. Untuk itu, berikan penilaian yang baik bagi masyarakat, bahwa kelulusan SMA sebagai titik awal meniti masa depan ini tidak hanya untuk hura-hura semata. Apalagi jika membahayakan keselamatan jiwa dengan ugal-ugalan di jalan,” ungkapnya.

Sedangkan bagi siswa yang tertunda kelulusannya, Eddy Hozainy mengimbau, bahwa Ujian Nasional (UN) yang telah dilalui merupakan sebuah evaluasi yang berimplikasi penilaian atau skor sesuai dengan bekal akademis yang telah diserap masing-masing siswa.

“Kita tentu berharap seluruh siswa lulus 100 persen. Namun, tentu ada suasana-suasana yang tidak dikehendaki hingga anak didik tertunda kelulusannya. Semisal karena sakit dan lainnya. Tentu ini harus disadari bahwa proses pendidikan tidak semata-mata di sekolah, akan tetapi long life education. Jadikan itu sebagai pembelajaran, dan bahwa gagal adalah kesuksesan yang tertunda sehingga bisa lebih baik lagi ke depannya,” pungkas dia. (her/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Jumat, 26 Desember 2025
32o
Kurs