Untuk melakukan pemantauan terhadap titik rawan macet ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lumajang memasang perangkat ATCS (Area Traffic Control System) di sejumlah lokasi.
“ATCS merupakan sebuah alat pantau lalu lintas yang di pasang di persimpangan dan tempat-tempat strategis yang rawan terjadi kemacetan,” kata Rochani, Ssos Kepala Dishub Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Kamis (25/12/2014).
Menurutnya, ada sejumlah titik ATCS yang saat ini telah dipasang sarana pemantau yang bisa dionitor di Kantor Dishub Jl. Gatot Subroto melalui perlengkapan monitor LCD TV ini. Yakni, pertigaan di Jl. Panjaitan menuju Pasirian atau pertigaan Gladak Abang dan pertigaan traffic light Wonorejo.
“Melalui piranti ATCS ini, maka kami bisa memantau kemacetan dan mengatur lampu merah bila ada kegiatan kenegaraan. Traffic Light bisa diatur dari Kantor Dishub. Contohnya, beberapa waktu lalu pemberangkatan jamaah calon haji. Kita atur lampu merah di titik itu agar bus yang mengantarkan jamaah calon haji lancar,” ungkapnya.
Dengan demikian, masih kata Rochani, arus lalu lintas tetap lancar meski terjadi iring-iringan kendaraan yang mengantarkan rombongan dalam sebuah kegiatan. Dari unit pemantau yang disediakan ruang tersendiri di Kantor Dishub Kabupaten Lumajang, telah disiapkan ruangan khusus untuk ATCS.
Ruangan ini berisi 4 buah alat pemantau traffic light. Arus lalu lintas yang ada di persimpangan Wonorejo terlihat jelas. Ada 4 titik terlihat arus lalu lintas dari Surabaya-Lumajang, dari arah Jember-Lumajang, dari Wonorejo-Surabaya dan dari Lumajang-Jember dan Surabaya.
Menurut Rohani, ke depan pihaknya akan mengajukan penambahan untuk dipakai di beberapa titik. Alat ini cukup canggih untuk mengendalikan arus lalu lintas dari Kantor Dishub.
“Pasti ke depan akan kita ajukan untuk penambahan di titik-titik lain yang rawan terjadi kemacetan. Pasalnya kita tidak mungkin menempatkan personel selama 24 jam penuh di tengah keterbatasan jumlah personel yang ada,” pungkas Rochani. (her/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
