Drs Agus Eko Kepala Disperindag Kabupaten Lumajang mengatakan kenaikan harga sembako di pasaran saat ini terpantau masih terjangkau masyarakat. “Tidak ada yang naik melebihi batas kewajaran dan tidak ada yang naiknya ekstrem. Dari pantauan kami, hanya 3 komoditi sembako yang naiknya signifikan,” paparnya kepada Sentral FM di Kantor Pemkab Lumajang Jl. Alun-Alun Utara, Kamis (10/7/2014).
Ketiga komoditi tersebut, di antaranya daging sapi yang mencapai Rp95 ribu perkilogram. Namun kenaikan harga komoditi daging sapi ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Lumajang saja. Melainkan secara merata di berbagai daerah jga mengalami hal yang sama.
Untuk komoditi telur ayam, saat ini pada kisaran Rp18 ribu sampai Rp19 ribu perkilogramnya. “Jika dihitung, maka kenaikan harga perbutirnya mencapai Rp100,” paparnya.
Namun untuk harga daging ayam yang di berbagai daerah mengalami kenaikan, diungkapkan Agus Eko, untuk di Lumajang relatif menurun. “Harga daging ayam berkisar antara Rp. 24 ribu perkilogramnya,” bebernya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kepala Disperindag menyampaikan bahwa, untuk ketersediaan sembako di Kabupaten Lumajang tetap terjamin. Sejauh ini dari pemantauan yang dilakukan, tidak ada kelangkaan yang terjadi. Sebab, sejak 30 Juni lalu, Disperindag telah melaksanakan operasi pasar secara rutin. “Setiap hari, operasi pasar kita laksanakan di dua titik pasar,” paparnya.
Untuk indikasi penimbunan yang dilakukan oknum pelaku pasar, Agus Eko memastikan, sesuai pemantauan yang dilakukan, tidak ditemukan indikasi tersebut dilakukan.
“Kita juga telah koordinasikan dengan Bulog dan instansi lainnya, kalau terjadi kelangkaan sembako maka bisa digerojok komoditi sampai 30 persen. Agar tidak terjadi kelangkaan. Sampai hari ini, kelangkaan itu tidak terjadi. Mungkin ini juga ada efeknya dari operasi pasar yang kita lakukan secara rutin sebagai upaya antisipasi,” pungkas Agus Eko. (her/ipg)
Teks Foto :
– Aktivitas di Pasar Baru Lumajang.
Foto : Sentral FM
NOW ON AIR SSFM 100
