
Ujian Sekolah untuk SD/MI di Kabupaten Lumajang, Senin (19/5/2014), tidak hanya diselenggarakan sekolah formal saja. Namun, juga diikuti 11 peserta didik berkebutuhan khusus di SD Luar Biasa Bhakti Wanita Lumajang di Jl. Veteran.
Sutiyo Yahman Saputro, Spd Kepala Sekolah SD Luar Biasa Bhakti Wanita Lumajang ketika dikonfirmasi Sentral FM di kantornya mengatakan, ke-11 anak didik berkebutuhan khusus itu terdiri dari klasifikasi A untuk peserta didik Tuna Netra (buta) sebanyak 4 siswa, klasifikasi B untuk peserta didik Tuna Rungu (bisu tuli) sebanyak 6 siswa dan klasifikasi D untuk peserta didik Tuna Daksa (cacat tubuh) hanya 1 siswa saja.
“Sedangkan untuk klasifikasi C untuk peserta didik Tuna Grahita (cacat mental) dengan tingkat intelejensi rendah sebanyak 6 siswa tidak diikutkan dalam ujian sekolah kali ini. Mereka telah mengikuti ujian sekolah tersendiri yang telah diselenggarakan 5-9 Mei lalu. Tidak diikutkannya siswa Tuna Grahita dalam Ujian Sekolah hari ini, juga sesuai regulasi karena tingkat intelejensi mereka memang rendah,” kata dia.
Bidang studi yang diujikan, lanjut dia, juga lengkap diantaranya Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, Penjaskes, PKN, Bahasa Daerah dan IPS.
Ujian sekolah 5-9 Mei lalu, juga diikuti peserta didik yang mengikuti Ujian Sekolah, Senin (19/5/2014). “Hanya untuk ujian di bidang studi tertentu yang tidak diujikan hari ini. Sebab, ujian sekolah ini memang dua tahap, yakni ujian sekolah sendiri dan Ujian sekolah yang dari Provinsi,” ujar dia.
Dalam pelaksanaan Ujian Sekolah ini, Sutiyo mengungkapkan, tidak ada peserta didik yang absen. Hal ini disebabkan sejak jauh hari pihak sekolah telah mewanti-wanti agar anak didik menjaga kesehatannya hingga bisa mengikuti Ujian Sekolah.
Hanya saja, diakuinya, ada kendala dalam pelaksanaan Ujian Sekolah hari pertama untuk bidang studi Bahasa Indonesia ini. Yakni kurangnya naskah soal dan Lembar Jawaban Kerja (LJK) bagi peserta didik Tuna Rungu klasifikasi B.
“Peserta didik yang mengikuti Ujian Sekolah sebanyak 6 siswa. Namun, naskah soal dan LJK yang dikirimkan hanya 3. Pagi tadi kami langsung menghubungi Dinas Pendidikan Provinsi Jatim guna mengkonfirmasikannya. Hasilnya, kami diperintahkan untuk memperbanyak sendiri dengan jalan di foto kopi. Instruksi itu yang bisa kami lakukan,” papar dia.
Selain kendala teknis, kendala sulitnya peserta didik klasifikasi B untuk Tuna Rungu dalam memahami naskah soal. Pasalnya, siswa Tuna Rungu kerap kali kesulitan untuk mendeskripsikan soal yang bercerita. Peserta didik Tuna Rungu ini bisa membaca naskah soal namun tidak tahu maksud dari soal ujian yang harus dikerjakannya.
“Untuk itu, pengawas kami minta membantu hanya untuk memberikan pemahaman atas soal ujiannya saja. Dan, pengawas tidak kami perbolehkan memberikan jawabannya. Meski hal itu dilarang, namun sekolah menempuh kebijakan sendiri daripada siswa tidak bisa menjawab,” terangnya.
Kendala serupa tidak dialami oleh peserta didik dari klasifikasi lainnya, baik Tuna Netra maupun Tuna Daksa. “Untuk Tuna Netra tidak mengalmai kesulitan sedikitpun. Karena, mereka sudah mahir membaca naskah soal dalam huruf Braille. Jadi, peserta didik Tuna Netra lancar-lancar saja menjawab soal ujiannya. Demikian pula untuk peserta didik Tuna Daksa. Sedangkan untuk waktu mengerjakan soal ujian juga sama, yakni dimulai pukul 08.00-10.00 WIB,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Sutiyo Yahman Saputro juga mengungkapkan, bahwa pelaksanaan Ujian Sekolah kali ini hasilnya akan dikoreksi dan dinilai oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jatim. Setelah diketahui nilainya, maka akan disampaikan kepada pihak sekolah.
“Untuk porsi penilaian keseluruhan guna menentukan kelulusan siswa, sekolah telah melakukan penilaian dengan porsi 60 persen hasil dari kecakapan akademis anak didik dan bidang lainnya, semisal ekstrakulikuler dan kedisiplinannya. Yang 40 persen menunggu hasil dari Ujian Sekolah ini yang nantinya akan dikombinasikan dengan dihitung total. Hasil keseluruhan inilah yang akan menentukan kelulusan anak didik,” pungkas dia. (her/dwi)
Teks Foto :
– Peserta didik di SD Luar Biasa Bhakti Wanita Lumajang mengikuti Ujian Sekolah.
Foto : Sentral FM.