Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Lumajang dalam beberapa hari terakhir, menjadi perhatian jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk meningkatkan kesiagaannya akan potensi penyebaran penyakit Demam berdarah (DBD).
Bayu Wibowo Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Lumajang pada Sentral FM, Kamis (27/11/2014), mengatakan, penyebaran DBD di musim penghujan memang patut diwaspadai.
”Sejumlah wilayah Kecamatan yang rawan penyebaran penyakit DBD, diantaranya, Kecamatan Kota Lumajang, Jatiroto, Sukodono, Tempeh dan lainnya yang menjadi wilayah endemis,” paparnya.
Untuk itu, pihaknya mengadakan program siskamling DBD di seluruh RT Kabupaten Lumajang. Siskamling Jentik ini, melakukan pengawasan terhadap pertumbuhan jentik nyamuk DBD dan potensi penyebarannya.
“Demikian pula jika ada temuan kasus DBD di lingkungannya, masyarakat bisa segera berkoordinasi dengan Puskesmas untuk penanganan selanjutnya. Dengan pola siaga DBD seperti ini, kami yakin penyebaran penyakit yang mematikan ini bisa diantisipasi sedini mungkin,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bayu memaparkan, di Kabupaten Lumajang hingga November 2014, pasien DBD yang dirawat di rumah Sakit terdata lebih dari 70 orang dengan dua pasien meninggal.
“Di bulan yang sama pada tahun 2013 lalu, jumlahnya mencapai 150 lebih dengan 4 pasien meninggal. Ini berarti, angka penyebaran DBD tahun ini berhasil ditekan,” terangnya.
Hanya saja, angka penurunan ini tidak boleh menghilangkan kewaspadaan masyarakat untuk tetap bekerjasama menekan penambahan jumlah pasien terjangkit Demam Berdarah.
“Apalagi, musim penghujn sudah mulai datang, yang berarti potensi penyebarannya cukup tinggi,” pungkas Bayu Wibowo. (her/nif)
Teks Foto :
– Bayu Wibowo Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang.
Foto : Sentral FM.
NOW ON AIR SSFM 100
