Hujan ekstrem yang dibarengi angin berkecepatan tinggi di Jawa Timur menjadi perhatian khusus jajaran BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lumajang.
Hendro Wahyono Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang mengatakan, pihaknya sudah menyiagakan 30 orang personil relawan bencana dan 15 personil Tim Reaksi Cepat (TRC) kebencanaan BPBD Kabupaten Lumajang.
“Baik relawan maupun TRC Bencana BPBD, kita kumpulkan untuk disiagakan jika dibutuhkan sewaktu-waktu,” kata Hendro Wahyono kepada Sentral FM.
Selain itu, relawan yang bertugas di 21 Kecamatan ini, diminta untuk melakukan pemantauan setiap potensi bencana yang dimungkinkan terjadi, terutama potensi bencana banjir dan angin putting-beliung.
Selain itu juga potensi luncuran lahar dingin Semeru di DAS (Daerah Aliran Sungai) di bawahnya.
“Untuk luncuran lahar dingin ini, terjadi ketika kawasan puncak Semeru diguyur hujan dengan intensitas tinggi. DAS yang selama ini menjadi areal luncuran material vulkanik dari puncak Semeru, diantaranya DAS Kali Rejali, Kali Glidik, Kali Mujur, Kali Pancing dan Besuk Sat,” paparnya.
Untuk potensi luncuran lahar dingin Semeru, Hendro Wahyono mengimbau agar aktivitas penambangan dan pengangkutan material pasir di DAS gunung tertinggi di Pulau Jawa ini, untuk meningkatkan kewaspadaannya.
Sedangkan, untuk lokasi rawan banjir lainnya adalah di wilayah Kecamatan Rowokangkung, tepatnya di Desa Rowokangkung dan Sidorejo. Di Desa Jatiroto, Kecamatan Jatiroto juga rawan terjadi banjir, jika aliran anak sungai Bondoyudo, yakni Sungai Banter dan Jatiroto sampai meluap. (her/rst)
Teks Foto :
– Hendro Wahyono Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang.
Foto : Sentral FM.
NOW ON AIR SSFM 100
