Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah V Lumajang menilai dana perbaikan jalan nasional di Jawa Timur belum ideal. Ini terutama bila dikaitkan dengan tanggungjawab pengelolaan dan pemeliharaan 2.027 kilometer jalan arteri nasional di seluruh Jawa Timur.
Hal ini seperti dikatakan oleh Purnyoto, Kasi Perservasi Jalan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah V di Lumajang. Meski demikian, katanya, kegiatan perservasi atau pemeliharaan rutin baik secara berkala serta peningkatan struktur jalan terus dilakukan sepanjang tahun, meski secara bertahap.
Untuk pemeliharan rutin, berkala, dan peningkatan struktur jalan, Purnyoto mengatakan, anggaran yang ideal adalah Rp1 miliar per kilometer. Sehingga, kata dia, kebutuhan anggaran untuk pelaksanaan perservasi jalan sepanjang 2.027 kilometer idealnya sebesar Rp. 2,027 triliun.
“Namun karena keterbatasan dana sesuai anggaran dari pusat, Tahun 2015 contohnya, kita hanya memperoleh anggaran Rp. 1,29 Trilyun saja. Padahal kebutuhan kita Rp. 2,027 Trilyun. Sehingga untuk kegiatan perservasi jalan, kami melaksanakan sesuai dengan skala prioritas,” katanya kepada Sentral FM, Jumat (12/6/2015).
Pekerjaan yang dilakukan sebagian besar adalah pemeliharaan rutin dan berkala karena dukungan untuk peningkatan struktur jalan masih belum mencukupi. “Kalau jalan sudah benar-benar bonyok, baru kita tangani,” ujarnya.
Untuk pemeliharaan jalan, prioritas BBPJN Wilayah V di Jawa Timur tetap di jalur Pantura. Mulai Tuban hingga Banyuwangi. Sebab, jalur arteri nasional di sepanjang pesisir utara menghubungkan Jawa Timur ke Jawa tengah dan Bali, dan terkenal padat.
“Karena prioritasnya di Pantura, maka jalan nasional di jalur lintas selatan Jawa Timur belum menjadi prioritas. Belum menjadi prioritas bukan berarti tidak diperbaiki. Seperti contohnya jalan nasional Lumajang menuju Turen, Malang,” terangnya.
Di jalan nasional lintas selatan Lumajang-Malang ini, kata Purnyoto, sejak berubah status menjadi jalan nasional dari jalan kelas III pada tahun 2008 lalu belum mengalami peningkatan kualitas jalan. Lebar jalan belum memenuhi standar dan kualitas jalan juga masih kualitas kelas III.
“Akan tetapi, kami juga memikirkan untuk melakukan peningkatan kualitas jalan nasional yang menghubungkan Lumajang menuju Malang melalui jalur selatan ini. Sesuai Renstra (Rencana Strategis) BBPJN Wilayah V, pelebaran dan peningkatan kualitas jalan nasional di jalur selatan Lumajang menuju Malang akan dikerjakan mulai Tahun 2015 ini sampai Tahun 2019 mendatang,” tutur Purnyoto. (her/den/ipg)
Teks Foto :
– Purnyoto, Kasi Perservasi Jalan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah V di Jawa Timur.
Foto : Sentral FM
NOW ON AIR SSFM 100
