Kamis, 25 Desember 2025

Balai Desa Selok Awar-Awar Masih Dijaga Polisi

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Sampai hari ini, Minggu (4/10/2015), Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang masih dijaga ketat aparat kepolisian pasca terjadinya kasus tambang berdarah. Penjagaan ini dilakukan dengan menurunkan puluhan personel kepolisian, baik dari Polres Lumajang, Polsek Pasirian maupun Brimob Polda Jatim.

Dari pantauan Sentral FM, polisi terus bergerak melakukan patroli pengamanan. Bahkan Balai Desa Selok Awar-Awar juga dijadikan posko pengamanan utama di Desa tersebut. Selain itu, di rumah keluarga Salim alias Kancil, Tosan dan Hariyono Kepala Desa juga ditempatkan personel pengamanan.

Di rumah Salim Kancil diploting 8 personel pengamanan, begitu juga di rumah Tosan yang masih dipasang garis polisi. Sedangkan di rumah Kepala Desa Hariyono yang terlihat paling mentereng di Desanya, apalagi dilengkapi mobil Mitsubishi Pajero sebagai tunggangan sehari-hari juga telah dipasang garis polisi juga.

Baik warga atau tamu lainnya, tidak mudah memasuki rumah ini tanpa mendapatkan izin dari aparat kepolisian. Apalagi, sebelumnya rumah megah berlantai dua ini, juga telah digeledah aparat kepolisian terkait kasus tambang berdarah. Dalam penggeledahan yang dilakukan tertutup sebelumnya, ditemukan juga sepucuk senjata air shoft gun yang mirip dengan pistol jenis colt.

AKP Eko Hari Suprapto Kapolsek Pasirian mengatakan, pengamanan akan terus dilakukan sampai ada perintah penarikan dari atas. Dalam hal ini Polres Lumajang dan Polda Jatim, yang menyatakan keamanan di Desa Selok Awar-awar pulih kembali.

“Kami melakukan pengamanan selama 24 jam secara ketat. Ini untuk memastikan kondisi kamtibmas di tengah-tengah masyarakat pulih kembali,” kata Kapolsek yang baru beberapa hari menjabat sebelum terjadinya kasus tambang berdarah ini.

Sementara itu, untuk pelayanan masyarakat di Balai Desa Selok Awar-awar pasca terjadinya kasus pembunuhan berencana terhadap Salim Kancil dan pengeroyokan Tosan sempat terganggu. Hal ini terjadi karena konsentrasi masyarakat dan aparat masih fokus terhadap kasus ini.

Apalagi awalnya, Balai Desa yang menjadi salah-satu lokasi pengeroyokan dan pembunuhannya, dijaga polisi dan aparatur tidak leluasa melakukan aktivitasnya. Tapi saat ini kendali pelayanan masyarakat di Balai Desa Selok Awar-awar telah diambil alih Kampung atau Kepala Dusun yang ditunjuk.

Rohim (39), warga Dusun Persil, Desa Selok Awar-awar yang juga saudara Salim Kancil mengatakan, pengendali pelayanan masyarakat di Balai Desa saat ini telah diambil-alih Bambang selaku Kepala Dusun (Kasun). “Sejauh ini jika masyarakat perlu pelayanan untuk mengurus berkas atau yang lainnya yang langsung ke Kasun Bambang,” kata Rohim. (her/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Kamis, 25 Desember 2025
33o
Kurs