Kamis, 25 Desember 2025

Beberapa Proyek Terganggu Karena Pasir Lumajang Langka

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Penutupan pertambangan pasir di Lumajang buntut dari kasus tambang di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, banyak dikeluhkan masyarakat. Sebab pasir saat ini menjadi langka dan sulit diperoleh.

Sulitnya ketersedian pasir ini juga dibenarkan AKBP Fadly Munzir Ismail Kapolres Lumajang saat bertemu dengan Tim Kementerian Polhukam dan tokoh masyarakat di Balai Desa Selok Awar-Awar, Kamis (15/10/2015). Bahkan dampaknya telah meluas.

Ia menjelaskan bahwa penutupan tambang pasir diputuskan oleh Bupati Drs H As’at Malik, Mag setelah melakukan pertemuan dengan jajaran Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah).

“Hasil kesempataannya kegiatan penambangan baik di wilayah pesisir maupun aliran sungai, untuk sementara dihentikan. Ini berdampak terhadap pembangunan. Bukan hanya pembangunan rumah milik masyarakat saja, sebab pembangunan proyek infrastruktur berskala nasional yang menjadi prioritas Presiden Joko Widodo juga terganggu,” katanya.

Sebagai contoh, pembangunan jalan tol Kertosono-Solo yang sudah mulai dikerjakan, jadi terganggu. Selain itu, masih ada lagi proyek pembangunan jalan tol Surabaya-Mojoketo yang juga terganggu. Tidak hanya itu saja, proyek pembangunan rumah, kontraktor dan properti di berbagai kota, termasuk di Surabaya juga terganggu akibat keputusan moratorium pertambangan pasir Lumajang ini.

AKBP Fadly Munzir Ismail juga menjelaskan, proyek pelaksanaan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) yang dilaksanakan jajaran Kodim 0821 Lumajang juga terganggu. Karena dalam pelaksanaan proyek fisiknya, dibutuhkan material pasir untuk perbaikan jalan.

“Akhirnya Dandim Lumajang telepon saya, dan saya sampaikan tidak bisa. Kalau bisa mengambil pasir dari daerah lain saja yang legal. Dan Dandim juga akhirnya mengerti. Sehingga proyek TMMD tidak menggunakan pasir dari Lumajang,” terangnya. (her/rst)

Teks Foto :
– AKBP Fadly Munzir Ismail Kapolres Lumajang dalam acara pertemuan dengan tokoh masyarakat Desa Selok awar-Awar mendampingi Tim Kementerian Pulhukam.

Foto : Sentral FM.

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Kamis, 25 Desember 2025
26o
Kurs