Belasan penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) harus dirawat intensif di rumah sakit, Dinkes Lumajang pun menggencarkan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN).
dr Triworo S Nadjieb Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM mengatakan, saat ini penderita DBD yang dirawat di RSD dr Haryoto Lumajang mulai menunjukkan peningkatan. Karena sudah belasan penderita dirawat inap di rumah sakit terbesar di Kota Pisang ini.
“Meskipun, jumlah penderita tidak seperti di daerah-daerah lainnya yang melonjak drastis. Jumlah penderita DBD di Kabupaten Lumajang masih belum termasuk kritis. Bahkan ruang rawat inap di RSD dr Haryoto Lumajang juga tidak sampai penuh, seperti yang dialami Rumah Sakit di daerah-daerah lainnya. Masih tetap normal,” katanya.
Akan tetapi, masih kata Triworo, Dinkes Kabupaten Lumajang tidak bisa diam begitu saja dengan mulai meningkatnya penderita DBD yang telah dirawat di Rumah Sakit. Karena hal itu menunjukkan potensi penyakit DBD mulai menyerang di wilayah-wilayah yang rawan endemis serangan penyakit DBD. Di antaranya di Kecamatan Tempeh, Tekung dan Klakah.
Dari data di Dinkes Kabupaten Lumajang, Januari ini saja telah 11 penderita yang terserang penyakit DBD dan menjalani perawatan intensif di RSD dr Haryoto Lumajang. Jumlah ini meningkat dibandingkan Januari Tahun 2014 lalu yang jumlah penderitanya 8 orang saja.
“Dari sekian penderita ini, belum ada yang sampai meninggal dunia. Sebagai langkah preventif, Dinkes Kabupaten Lumajang saat ini menggencarkan tindakan PSN di berbagai titik rawan. Kegiatan ini kami laksanakan dengan melibatkan masyarakat, terutama kader Posyandu di desa-desa,” katanya.
Upaya lain yang dilakukan Dinkes Kabupaten Lumajang adalah melalui Siskamling jentik yang telah dibentuk di seluruh Desa di 21 Kecamatan. Siskamling jenting ini juga berkewajiban melaksanakan kegiatan PSN bersama-sama masyarakat di lingkungannya masing-masing.
Dengan kegiatan ini, Dinkes Kabupaten Lumajang mengimbau masyarakat untuk melaksanakan 3 M Plus. Yakni Menguras, Menutup dan Mengubur serta menggunakan alat pengusir nyamuk agar bahaya demam berdarah dapat diminimalisir.
“Kami berharap, ketika kegiatan ini gencar dilakukan, maka potensi tumbuhnya jentik nyamuk pembawa penyakit DBD bisa tertanggulangi. Dengan demikian ancaman penyakit DBD tidak sampai merebak di Lumajang, seperti yang terjadi di daerah-daerah lainnya,” pungkas Triworo S Nadjieb. (her/ipg)
Teks Foto :
– Penderita DBD yang dirawat di RSD dr Haryoto Lumajang.
Foto : Sentral FM
NOW ON AIR SSFM 100
