Gempa bumi berkekuatan 6,3 skala richter yang berpusat 150 kilometer di sebelah barat daya Kabupaten Malang dengan kedalaman 10 kilometer, Minggu (26/7/2015), sangat keras dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Lumajang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang memantau, guncangan gempa ini merata dirasakan warga di 21 wilayah Kecamatan. Namun, guncangan yang terasa sangat keras terjadi di wilayah pesisir pantai selatan. Yakni di wilayah Kecamatan Tempursari.
Bahkan hari ini, Senin (27/7/2015), BPBD Kabupaten Lumajang menerima laporan belasan rumah warga di Dusn Karangmenjangan, Desa Bulurejo, Kecamatan Tempursari yang mengalami kerusakan akibat guncangan gempa ini.
Purwanto, SH Sekretaris BPBD Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM mengatakan, guncangan gempa yang cukup keras di wilaya pesisir selatan ini mengakibatkan 14 rumah warga yang mengalami kerusakan.
“Dari laporan yang kita terima melalui pengecekan di lokasi oleh personil Tim Reaksi Cepat (TRC) Bencana, ada 14 rumah milik warga Dusun Karangmenjangan RT-16/RW-06, Desa Bulurejo, Kecamatan Tempursari,” katanya.
Rumah warga yang mengalami kerusakan akibat gempa, sesuai pengecekan personil TRC Bencana rata-rata terjadi retakan di bagian dinding. Dan retakan yang terjadi, ada yang sampai memanjang hingga kondisinya cukup mengkhawatirkan terhadap kekuatan pondasi rumah tersebut.
Diantara rumah warga yang retak-retak, masing-masing terdata milik Boniyem, Sumarno, Paimin, Teguh Santoso, Marji, Dugel, Songko, Bu Supin, Katman, Wari, Sugianto, Rokhidin, Sukri dan Bu Rini.
“TRC Bencana telah melakukan pendataan dan mendokumentasikan kerusakan yang terjadi. Dan hari ini, TRC Bencana kembali melakukan pengecekan di Desa-Desa lainnya dengan dibantu aparat Desa setempat. Karena tidak menutup kemungkinan masih ada kerusakan yang dialami rumah warga yang belum terdata. Jadi, data kerusakan rumah akibat gempa ini berpotensi terus bertambah,” paparnya.
Purwanto menambahkan, kerusakan yang dialami warga pesisir selatan akibat gempa ini, juga telah dilaporkan kepada Bupati Lumajang Drs H As’at Malik, Mag. Dan hari ini masih dilakukan telaah untuk diajukan bantuan perbaikannya.
“Pengajuan bantuan ini nantinya sesuai keputuan Bupati, untuk meringankan beban warga yang rumahnya mengalami kerusakan. Secara keseluruhan dampak kerusakan akibat gempa Malang kemarin masih terus dilakukan pengecekan lapangan,” terangnya.
Sementara itu, guncangan gempa yang terjadi kemarin, menurut Purwanto, tidak sampai memunculkan tsunami warning di sepanjang pesisir selatan Lumajang. Meski, sepanjang pantai di wilayah selatan Kabupaten Lumajang ini, kemarin penuh dengan para wisatawan yang berlibur merayakan puncak lebaran ketupat.
Bahkan dari informasi, guncangan gempa yang terjadi pukul 14.05 ini sempat membuat wisatawan yang saat itu berada di pantai, semburat berlarian ke pinggir. Pasalnya, guncangan yang dirasakan cukup keras.
“Bahkan, wisatawan yang tengah mandi di pantai juga langsung berlarian ke pinggir. Pokoknya kemarin heboh di obyek wisata pantai seperti di Watu Godek dan Pantai Bambang,” papar seorang personil TRC BPBD Kabupaten Lumajang yang melakukan pemantauan di pantai selatan.
Hanya saja karena tidak ada tsunami warning yang disampaikan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), BPBD Kabupaten Lumajang pun menyampaikan informasi kepada petugas di pos pengamanan obyek wisata pantai untuk meminta para wisatawan tenang kembali.
“Karena kemarin dari lapora gempa yang kami terima melalui SMS (Short Massage Service) dari BMKG tidak disusul tsunami warning. Jadi, kami minta petugas di pos pengamanan obyek wisata pantai memandu para wisatawan untuk tenang dan melanjutkan liburannya,” tutur Purwanto.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris BPBD Kabupaten Lumajang juga menambahkan, jika gempa berkekuatan 6,3 skala richter kemarin, juga tidak berdampak terhadap aktivitas vulkanik di Gunung Semeru maupun Gunung Lemongan. (her/rst)
Teks Foto :
– Rumah-rumah yang retak akibat digundang gempa, Minggu kemarin.
Foto : Sentral FM.
NOW ON AIR SSFM 100
