Jumat, 26 Desember 2025

Dampak Kekeringan, Permukaaan Ranu di Lereng Lemongan Menyusut

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Lumajang telah merata dirasakan warga 6 wilayah Kecamatan. Diantaranya Kecamatan Ranuyoso, Klakah, Randuagung, Kedungjajang, Padang dan Gucialit. Bahkan, kekeringan yang dipicu musim kemarau ini membawa dampak menyusutnya air permukaan ranu (danau, red) di lereng Gunung Lemongan.

Purwanto, SH Sekretaris BPBD Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Rabu (29/7/2015), mengatakan bahwa penyusutan itu terjadi di Ranu Klakah yang berada di wilayah Kecamatan Klakah dan Ranu Bedali yang terletak di wilayah Kecamatan Ranuyoso.

“Kedua ranu di lereng Gunung Lemongan ini, sejak terjadi kekeringan selama sebulan lebih, mengalami penyusutan permukaan airnya. Dari laporan yang kami terima, penyusutannya sampai 3 centimeter,” Katanya.

Penyusutan permukaan air ranu di lereng gunung berketinggian 1.331 meter diatas permukaan laut (mdpl) ini terjadi karena sumber mata air sebagai penyuplai air ranu juga menyusut terdampak kekeringan.

“Termasuk juga, permukaan air ranu juga terdampak dari fenomena koyo yang terjadi beberapa pekan lalu, akibat naiknya kadar belerang di dasar ranu. Kegiatan ini merupakan aktivitas vulkanik rutin, karena Ranu Klakah maupun Ranu Bedali merupakan kawah aktif Gunung Lemongan. “Dan fenomena koyo ini juga membawa dampak terhadap penyusutan permukaan air ranu,” paparnya.

Purwanto menjelaskan, ada satu Kecamatan yang masuk kategori krisis air parah, yakni Ranuyoso. Sedangkan, untuk kategori sedang diantaranya meliputi wilayah Kecamatan Klakah, Randuagung, Kedungjajang, Padang dan Gucialit.

“Meski untuk wilayah Kecamatan Padang dan Gucialit intensitasnya masih rendah dan cukup terjangkau air bersih. Hal ini dipetakan sesuai kondisi geografis di wilayah-wilayah itu, dengan mempertimbangkan jarak angkut air dari sumber ke rumah-rumah warga dan keberadaan sumber mata air yang dibutuhkan,” urainya.

BPBD Lumajang tidak hanya melakukan distribusi air bersih ke wilayah krisis saja untuk mengantisipasi kekeringan ini. Pasalnya, tahun ini juga telah dijadwalkan pembangunan sarana pengadaan air bersih dengan system dongki.

“Kami akan membangun dongki di Desa Buwek, Kecamatan Randuagung dengan biaya lebih dari Rp. 150 juta. Targetnya, sarana ini bisa menjamin ketersediaanair bersih bagi warga di 4 Dusun. Dengan cara ini, sedikit demi sedikit wilayah krisis air bersih yang rutin melanda di setiap musim kemarau bisa dikurangi,” pungkas Purwanto. (her/ipg)

Teks Foto :
– Ranu Klakah dan Ranu Bedali yang permukaan airnya menyusut terdampak bencana kekeringan.
Foto : Sentral FM

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Jumat, 26 Desember 2025
26o
Kurs