Rabu, 24 Desember 2025

Empat Buronan Kasus Tambang Berdarah Sulit Terlacak

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Hampir dua bulan, aparat Polres Lumajang terus melakukan upaya pengejaran terhadap empat buronan kasus tambang berdarah di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.

AKBP Fadly Munzir Ismail Kapolres Lumajang mengatakan, keempat buronan itu terdiri dari tiga tersangka buronan atas kasus pembunuhan berencana terhadap Salim Kancil dan pengeroyokan Tosan. “Sedangkan yang seorang lagi terlibat dalam kasus tambang illegal (illegal minning),” katanya kepada Sentral FM, Kamis (19/11/2015).

Dia mengaku belum bisa memastikan keberadaan keempat buron karena keberadaan mereka sulit terlacak. “Kendala untuk melacak keberadaan keempat buronan ini, karena minimnya informasi yang diperoleh untuk melacak keberadaan mereka.

AKBP Fadly mengingatkan, pihak-pihak yang membantu pelarian dan turut memfasilitasi persembunyian buronan, bisa turut dijerat dengan tindak pidana. “Daftar buronan atau DPO ini telah disebarkan ke seluruh Polda, Polres dan Polsek di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Meski sulit, namun polisi sejauh ini tetap memantau pergerakan mereka, terutama adanya kemungkinan kembali berkomunikasi dengan keluarganya. “Menurut kami, keempat buronan tersebut lihai menghilangkan jejaknya. Alat komunikasi dan jejak-jejak lain juga dihilangkan,” kata AKBP Fadly.(her/iss/rst)

Teks Foto:
-.AKBP Fadly Munzir Ismail Kapolres Lumajang.
Foto: Sentral FM

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 24 Desember 2025
26o
Kurs