Selasa, 23 Desember 2025

Gempa Tremor Bromo Semakin Kuat, Semburan Asap Kian Tebal

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Sampai hari ini, Kamis (17/12/2015), aktivitas vulkanik Gunung Bromo terus menggeliat. Kegiatan vulkanik di dapur magma gunung dengan ketinggian 2.329 meter diatas permukaan laut (mdpl) tersebut, terus mengalami peningkatan.

DR Ir Ayu Dewi Utari, Msi Kepala Balai Besar TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) kepada Sentral FM mengatakan, sesuai laporan PVMBG (Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi) yang diterima hari ini, dari pantauan mulai pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, gempa tremor Gunung Bromo semakin kuat.

“Secara seismik gempa tremor yang tercatat melalui seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bromo mencapai 4 mm sampai 36 mm dan dominant pada skala 10 mm. Catatan seismik ini, terus mengalami pengingkatan dibandingkan sehari sebelumnya,” katanya.

Dimana dari laporan PVMBG sehari sebelumnya, Rabu (16/12/2015), gempa tremor Bromo berada pada skala amax antara 4 mm sampai 35 mm dan dominan pada 12 mm.

Secara visual, petugas vulkanologi di Pos PGA Bromo melaporkan asap kelabu tersembur semakin tebal dengan tekanan kuat dari kawah Gunung Bromo. Ketinggian asap sekitar 1.500 meter di atas puncak kawah (mdpk) atau 3.829 meter diatas permukaan laut (mdpl). Arah asap mengalami perubahan dibandingkan sehari sebelumnya, dari arah selatan dan tenggara menjadi ke arah barat laut dan utara pada hari ini.

Semburan asap yang semakin tebal ini terpantau jelas oleh petugas vulkanologi, karena hari ini didukung cuaca yang cerah sehingga Gunung Bromo tampak jelas. Angin juga dilaporkan tenang, dengan suhu berkisar antara 12 derajat celcius. “Dari laporan yang disampaikan, status Gunung Bromo tetap Siaga (level II),” jelasnya.

Dengan kegempaan tremor yang semakin kuat dan semburan asap kian menghitam ini, kesiagaan aparat gabungan pun semakin ditingkatkan. Hari ini, petugas terus melakukan patroli di Desa-Desa yang berada di dekat Gunung Bromo. Baik di perkampungan Suku Tengger wilayah Kabupaten Probolinggo maupun di pemukiman Suku Tengger di wilayah Kabupaten Lumajang.

“Peningkatan pemantauan dan patroli ini, juga dilakukan dengan melibatkan personil TNBTS sebagai pemangku wilayah. Dan sampai hari ini, kami tetap merekomendasikan menutup total kawasa kaldera yang meliputi lautan pasir, kawah dan savana. Setiap pos di jalur menuju kaldera tetap disiagakan personel gabungan untuk memastikan tidak ada aktivitas di wilayah kaldera,” kata Ayu Dewi Utari. (her/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 23 Desember 2025
26o
Kurs