Rabu, 24 Desember 2025

Hutan Semeru Terbakar, Satwa Endemik Dikhawatirkan Turun Gunung

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Satwa endemik penghuni lereng Gunung Semeru dikabarkan turun gunung setelah terjadi peristiwa kebakaran pertama di Blok Oro-Oro Ombo, Juli lalu. Hal serupa diduga akan terjadi lagi, saat kebakaran melanda Blok Watu Rejeng yang hingga kini masih belum berhasil dipadamkan.

Isnugroho, Sekretaris Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) Kabupaten Lumajang mengatakan saat melakukan perburuan babi hutan di wilayah Watu Kobong, Kecamatan Candipuro, dirinya melihat jejak macan di ladang ketela pohon sekitar 2 kilometer dari wilayah pemukiman warga.

“Saat melacak babi hutan, ada macan tutul turun, karena hutan di atasnya terbakar. Tahunya ada jejak macan dewasa di jalur perburuan yang saya lewati,” katanya kepada Sentral FM.

Ketika Isnugroho menanyakan perihal temuannya kepada penduduk setempat, ternyata ada penduduk yang mengaku pernah menjumpai macan kumbang setinggi 75 centimeter dengan panjang lebih 1 meter turun gunung.

“Wilayah itu masuk konservasi TNBTS. Macan yang turun tidak berkelompok, namun sendirian. Dugaannya karena hutan diatas terbakar, hingga turun gunung,” katanya.

Menanggapi hal ini, Ayu Dewi Utari Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengatakan, berdasarkan pantauannya, saat ini belum ada indikasi satwa yang turun gunung

“Itu bukan satwa turun gunung karena kebakaran hutan. Yang benar adalah, di wilayah itu memang menjadi perlintasan satwa endemik Semeru, seperti macan tutul untuk mencari makan dan air. Saya saja saat melintas di jalur antara Ranu Pane menuju ke Senduro, pernah menjumpai macan tutul melintas,” urai Ayu.

Sementara itu, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mencatat dalam kurun waktu empat bulan terakhir, kebakaran di Gunung Semeru telah terjadi sebanyak dua kali, yaitu di kawasan hutan Blok Oro-Oro Ombo dan Blok Watu Rejeng. Semuanya diakibatkan kelalaian pendaki saat membuat perapian.

Kebakaran yang terakhir, di Blok Watu Rejeng, terjadi saat memasuki puncak musim kemarau, akibatnya api sulit dikendalikan.(her/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 24 Desember 2025
27o
Kurs