Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Probolinggo memantau, meski status Gunung Bromo meningkat dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) wisatawan masih bisa menikmati panorama Gunung Bromo dari beberapa titik aman.
Digdoyo Jamaludin Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Probolinggo mengatakan bahwa masyarakat Suku Tengger yang tinggal di sekitar Gunung Bromo saat ini masih beraktivitas seperti biasa.
Pengelola Hotel Yoschi ini mengatakan, sudah cukup banyak petugas yang dikerahkan untuk melakukan pemantauan dan penjagaan. Baik dari Koramil, petugas Kecamatan, serta petugas Kepolisian memastikan agar tidak ada wisatawan yang masuk ke kawasan kaldera di radius 2,5 kilometer.
Meski demikian, Digdoyo memantau, petugas tetap mengarahkan wisatawan untuk menikmati panorama Bromo dari titik yang aman. Ada beberapa titik aman untuk menikmati pemandangan Bromo saat berstatus siaga. Antara lain di kawasan Cemoro Lawang, Ngadisari, Sukapura, Probolinggo atau dari Seruni Point, Sukapura, Probolinggo.
“Panorama yang bagus juga bisa dilihat dari puncak B-29 di wilayah Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Pada akhir pekan pengunjung yang datang tetap banyak. Mereka rata-rata ingin melihat fenomena ini,” katanya kepada Sentral FM, Sabtu (5/12/2015).
Sebagai ketua PHRI Probolinggo, Digdoyo mengatakan bahwa tingkat hunian kamar hotel di kawasan wisata Gunung Bromo menjelang libur panjang akhir tahun sudah melebihi 50 persen.
Namun, dengan naiknya status Bromo menjadi Siaga III ini PHRI khawatir banyak wisatawan membatalkan kedatangannya. “Fenomena langka ini kan menjadi patut untuk disaksikan secara langsung,” ujarnya. (her/den/dop)
NOW ON AIR SSFM 100
