Sejak Kamis (13/8/2015) pagi, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) telah resmi memberlakukan Open SAR untuk pencarian pendaki Daniel Saroha (31), asal Kampung Bojong Jengkol RT-002/RW-010, Desa Cileubut Barat, Kabupaten Bogor yang hilang di puncak Semeru.
Pemberlakukan Open SAR ini, otomatis disertai dengan keputusan untuk menutup sementara jalur pendakian Gunung Semeru.
“Jalur pendakian Semeru akan ditutup selama 7 hari ke depan. Dan selama penutupan jalur pendakian ini, memiliki konsekwensi pendaki yang sudah tiba di Pos Cek Poin Desa Ranu Pane dan bersiap melakukan pendakian, harus membatalkan sementara rencana mereka,” kata DR Ir Ayu Dewi Utari, Msi Kepala Balai Besar TNBTS kepada Sentral FM.
Jumlah pendaki yang terpaksa membatalkan rencana pendakian sejak Kamis pagi mencapai ratusan orang. “Sekurang-kurangnya, ada 500 pendaki yang harus membatalkan rencana pendakian pagi tadi. Jumlah ini sesuai kuota harian pendakian dengan jumlah yang sama. Pasalnya, pendaki yang berdatangan saat ini sudah mulai banyak, karena menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-70 untuk menggelar upacara di Gunung Semeru,” paparnya.
Penutupan jalur pendakian ini, lanjut Ayu Dewi Utari, masih akan berpotensi diperpanjang jika selama 7 hari ke depan sejak hari ini, upaya pencarian terhadap Daniel Saroha masih belum membuahkan hasil. “Yang jelas, penutupan akan diberlakukan sampai survivor Daniel Saroha ditemukan. Hal ini sudah menjadi prosedur tetap bagi Open SAR,” terangnya.
Bagi pendaki yang merencanakan untuk datang ke Semeru dan sejauh ini berangkat, ia menyarankan agar menunda keberangkatannya sampai ada informasi yang jelas terkait pencarian survivor yang tersesat. Pertimbangannya adalah, karena upaya pencarian yang masih berlangsung dan sejauh ini jejak pendaki yang hilang belum ditemukan.
“Jadi daripada sudah datang ke Ranu Pane, namun jalur pendakian belum dibuka dan terpaksa harus bertahan di sana, kan lebih baik menunda sementara. Kami akan terus menginformasikan kejelasan hasil pencarian dari hari ke hari agar pendaki atau calon pendaki tahu apakah jalur pendakian sudah dibuka atau bagaimana,” urainya.
Dalam kesempatan yang sama, Ayu Dewi Utari mengungkapkan, sejak jalur pendakian ditutup pagi tadi, ratusan pendaki yang sudah datang di Pos Cek Poin Ranu Pane terpaksa harus camping sementara. Rata-rata, mereka sudah datang sejak kemarin dan baru mengurus registrasi pendakian di Pos Resort TNBTS setempat.
“Karena jalur pendakian ditutup, mereka membuat tenda di sekitar Ranu Pane untu menunggu sampai jalur pendakian dibuka kembali,” pungkas Ayu Dewi Utari. (her/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
