Kegiatan vulkanik di dapur magma Gunung Semeru terus meningkatkan endapan material dalam bentuk kubah lava di bibir kawah Jonggring Saloko. Saat ini, Senin (12/1/2015), pihak vulkanologi di Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro telah mengamati endapan kubah lava telah penuh.
Melalui laporan yang disampaikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Suparno, Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Semeru sesuai surat bernomor 12/01/42/02/BGV.P-SMR/2015, menyampaikan penuhnya kubah lava sewaktu-waktu bisa longsor dan memicu terjadinya guguran awan panas.
Ribowo S.sos Kepala BPBD Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM menyampaikan, guguran awan panas sangat berbahaya.
“Pasalnya, apabila terjadi tekanan dari dalam dapur magma yang sangat kuat akan memicu terjadinya semburan material pijar,” katanya.
Namun dari laporan yang disampaikan, sejauh ini status Semeru masih tetap Waspada Level II. Sesuai data seismik selama sebulan terakhir terjadi letusan sebanyak 1.733 kali, hembusan 1.601 kali, guguran 51 kali, vulkanik dalam 3 kali, vulkanik dangkal 1 kali, tektonik jauh 15 kali, tremorharmonik 133 kali.
“Khusus untuk guguran awan panas sempat terjadi 2 kali dan potensi masih akan terjadi kembali sangat besar sesuai laporan dari vulkanologi,” paparnya.
Dengan hasil pengamatan ini, masih kata Ribowo, vulkanologi merekomendasikan kewaspadaan di 3 DAS (Daerah Aliran Sungai) di kaki dengan ketinggian 3.676 meter diatas permukaan laut (mdpl) ini. Diantaranya, DAS Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Kobokan yang rawan menjadi area luncuran awan panas guguran. (her/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
