Sabtu, 27 Desember 2025

Lumajang Bangun Ratusan Lumbung Pangan Desa

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Drs H As’at Malik, Mag Bupati terus mendorong agar 205 Desa di seluruh Kabupaten Lumajang segera membangun lumbung pangan.

Hal itu disampaikan Lumbung Pangan Kelompok Tani Ummat di Desa Yosowilangun Lor, Kecamatan Yosowilangun.

“Meski sejauh ini telah terbentuk 48 Lumbung Pangan dan sisanya saya minta untuk dipercepat pembangunannya. Ini Artinya masih kurang 157 Lumbung Pangan lagi yang harus dibangun,” katanya, Rabu (10/6/2015).

Karena, masih katanya, keberadaan Lumbung Pangan Desa ini penting untuk mengelola ketersediaan pangan bagi masyarakat di seluruh Desa.

Guna mendorong pendirian dan pembentukan Lumbung Pangan Desa, Pemkab Lumajang juga akan memberikan bantuan modal stimulan Rp10 juta sampai Rp20 juta. “Modal itu yang nantinya dikelola oleh pengurus Lumbung Pangan Desa,” ujar dia.
Percepatan untuk mendorong pendirian Lumbung Pangan Desa ini, ungkap dia, untuk kembali mendongkrak potensi Lumajang sebagai Lumbung Pangan terbaik di Provinsi Jawa Timur.

“Sebab, kalau hanya mengandalkan Bulog saja, jika dalam kondisi tertentu akan keteteran. Contohnya, ketika terjadi bencana di daerah, maka distribusi pangan yang menjadi kebutuhan masyarakat korban bencana, bisa dipenuhi dari Lumbung Pangan di sekitarnya,” paparnya.
Apalagi, Lumbung Pangan sebagai tempat penyimpanan cadangan gabah dan cadangan pangan lainnya sudah ada sejak zaman dulu dan selalu dimanfaatkan oleh para petani di saat paceklik.

“Namun, semakin ke sini terkesan tidak aktif lagi. Oleh karena itu, saya minta para petani bisa kembali menggiatkan lumbung pangan guna menyimpan cadangan pangan yang ada. Karena cadangan pangan itu sangat penting dan bisa dimanfaatkan di saat sulit,” ujarnya.

Sementara itu, Ir. Khairil Diany Kepala Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kabupaten Lumajang mengatakan, keberadaaan lumbung pangan sangat penting fungsinya untuk mewujudkan ketersediaan pangan.

Untuk memastikan ketersediaan pangan masyarakat, ada tiga komponen yang harus dipenuhi. Yakni produksi, pasokan dan cadangan pangan. Lumbung pangan sebagai penyimpan cadangan pangan, sangat penting untuk mempersiapkan jika sampai terjadi kelangkaan pangan.

“Penyebab kelangkaan pangan ini bisa bermacam-macam, seperti gangguan bencana alam dan yang lainnya. Sehingga fungsinya sangat vital. Jika beras langka maka cadangan pangan ini dibongkar untuk mmenuhi kebutuhan masyarakat sehingga harga di pasaran tetap stabil. Ini juga sesuai tujuan mewujudkan Desa mandiri yang bisa menjamin kebutuhan pangannya sendiri,” jelasnya.

Dalam mengelola Lumbung Pangan, Khairil Diany juga meminta agar Kelompok Tani menerapkan manajemen yang baik dan berjalan secara berkelanjutan. Caranya, Lumbung Pangan Desa bisa dikembangkan menjadi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Dimana, kelembagaan BUMDesa merupakan lembaga usaha desa yang dibentuk dan dikelola bersama oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sendiri.

“BUMDes itu berbasis pangan yang dibentuk dan dikelola oleh Desa, terutama yang bergerak di bidang penyimpanan pendistribusian pengolahan dan perdagangan beras dan bahan pangan pokok lainnya. Dan BUMDes pangan inilah yang akan menjalankan berbagai kegiatan mulai dari pra panen sampai dengan pasca panen,” pungkas Diany. (her/dwi)

Teks Foto :
– Drs H As’at Malik, Mag Bupati Lumajang meresmikan lumbung pangan desa Yosowilangun Lor, Kecamatan Yosowilangun.
Foto : Sentral FM.

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Sabtu, 27 Desember 2025
24o
Kurs