Selasa, 23 Desember 2025
Semarakkan Pembukaan Muktamar NU Ke-33

PC NU Lumajang Berangkatkan 300 Warga Nahdliyin ke Jombang

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Untuk menyemarakkan pelaksanaan Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jombang, Pengurus Cabang NU Kabupaten Lumajang tidak hanya memberangkatkan muktamirin yang menjadi perwakilan saja. Namun, sebanyak 300 orang warga nadhliyin yang di antaranya adalah para pengurus Badan Otonom dan penggembira juga diberangkatkan untuk meramaikan even akbar yang berlangsung mulai 1 sampai 5 Agustus tersebut.

Drs H Samsul Huda, Mpd Ketua PC NU Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM mengatakan, bahwa mukmatimir yang menjadi perwakilan PC NU Lumajang sebagai peserta Muktamar yang diberangkatkan hanya 6 orang saja. “Itu termasuk saya sendiri sebagai Ketua PC NU Kabupaten Lumajang,” katanya.

Namun untuk rombongan yang diberangkatkan, keseluruhan berjumlah 300 orang. Di antaranya pengurus Badan Otonom dan juga warga nahdliyin yang memang berkeinginan hadir di arena Mukmatar untuk memeriahkan pembukaan yang dilangsungkan di Alun-Alun Kabupaten Jombang, Sabtu (1/8/2015) malam.

“Seluruh rombongan akan diberangkatkan besok pagi dengan menggunakan 4 bus dan sejumlah mobil pribadi. Untuk mutamirin, tentunya akan mengikuti seluruh agenda muktamar yang dilaksanakan. Namun untuk 300 rombongan penggembira ini, akan langsung kembali setelah acara pembukaan selesai. Meski dijadwalkan juga, mereka akan berziarah di Makan Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) terlebih dulu,” paparnya.

Sementara itu, secara keseluruhan muktamirin Lumajang telah siap mengikuti agenda muktamar ke-33 mulai besok. Dan, PC NU Kabupaten Lumajang juga menegaskan tetap mendukng digunakannya sistem AHWA (Ahlul Haly Wal Aqdy) dalam pelaksanaan muktamar ini.

“Sejak awal, PC NU Kabupaten Lumajang teap mendukung digunakannya sistem AHWA dan akan mendorong agar menjadi keputusan dalam muktamar. Pertimbangannya dengan digunakannya AHWA, diharapkan ada perubahan system dan kepemimpinan di NU akan memenuhi harapan dan sesuai standar yang ditentukan. Selain itu, digunakannya sistem AHWA ini agar tidak muncul kepentingan-kepentingan yang bisa mengintervensi NU, khususnya melalui muktamar,” katanya.

Menyangkut figur pemimpin NU ke depan yang akan dipilih melalui muktamar, baik Rois Syuriah maupun Rois Aam, PC NU Kabupaten Lumajang masih akan melihat bagaimana gagasan-gagasan yang nantinya akan dimunculkan melalui muktamar terlebih dulu. Samsul Huda mengaku belum bisa menyebutkan pilihan, karena semuanya masih dipertimbangkan.

Untuk Rois Aam, menurutnya, ada dua nama yang cukup mengemuka, yakni KH Hasyim Muzadi dan KH Mustofa Bisri. Keduanya tokoh nasional yang sudah teruji kualitas dan gagasan-gagasannya. Namun melalui muktamar ini, masih akan melihat bagaimana gagasannya mnelali visi dan misinya.

Selain itu, figur untuk Rois Syuriah atau Ketua Umum yang muncul sejauh ini disebutkan Samsul Huda, ada 3 nama yang menguat. Diantaranya KH Said Agil Siradj, KH Sholahudin Wahid, KH As’at Ali.

“Tapi untuk siapa Rois Syuriahnya, tentu akan melihat paparan visi dan misinya, serta orientasi untuk membawa NU ke depan yang lebih baik. Sejah ini masih baru mengantongi nama-nama dulu, di lapangan nanti kita lihat. Karena dinamikanya begitu cepat dan akan kita tangkap sebelum diputuskan untuk dipilih,” demikian pungkas Samsul Huda. (her/ipg)

Teks Foto :
– Drs H Samsul Huda, Mpd Ketua PC NU Kabupaten Lumajang.
Foto : Sentral FM

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 23 Desember 2025
26o
Kurs