Senin, 29 Desember 2025

Pertamax Tidak Laku di Lumajang, DO SPBU 4 Kiloliter Terjual Sebulan

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Pemberlakukan harga baru BBM dengan penurunan harga ternyata hanya meningkatkan pembelian untuk dua jenis BBM saja. Dari pantauan di SPBU yang beroperasional di Kabupaten Lumajang, Senin (19/1/2015), pembelian premium dan solar yang banyak terjadi antrean masyarakat.

Sedangkan untuk penjualan pertamax tetap sepi alias tidak laku. Kondisi ini seperti yang terlihat di SPBU Bagusari Jl. Mahakam, Kelurahan Jogotrunan, Kecamatan Kota Lumajang. Dimana, hanya layanan penjuaaln premium dan solar saja yang antriannya sejak subuh mengular.

Sementara untuk layanan penjualan pertamax yang juga disediakan pengelola, tidak terdapat antrian sedikitpun. Hal itu diakui juga oleh Dany Ferdiansyah wakil pengelola SPBU Bagusari Lumajang ketika dikonfirmasi Sentral FM. Ia mengatakan, menejemen SPBU tempatnya bekerja, sebulan terakhir hanya memesan DO (Delivery Order) pembelian pertamax ke Pertamina 4 kiloliter saja.

“Namun penjualannya seret. Paling perhari hanya berkisar 30 liter saja. Sehingga kita tidak memesan DO banyak, pasalnya jika dipaksanakan akan merugi. Lebih baik kita alokasikan untuk perputaran di penjualan premium dan solar,” katanya.

Perhitungannya, masih kata Dany Ferdiansyah, jika modal untuk DO Pertamax yang harganya juga diturunkan pemerintah dari Rp. 8.800 perliter menjadi Rp. 8 ribu perliternya mengendap terlalu lama, maka akan terjadi penyusutan dan tidak bisa berputar modalnya.

“Apalagi, untuk Pertamax di SPBU kami, dari DO 4 kiloliter habisnya baru sebulan. Jadi, modal mengendap sebulan. Belum lagi risiko jika harga turun seperti sekarang yang sisa stoknya juga masih banyak. Potensi penyusutan karenamenguap juga ada,” paparnya.

Sehingga, menurut Dany Ferdiansyah, potensi kerugiannya jadi berlipat-lipat. Hal ini juga dipicu warga Lumajang tidak terlalu banyak yang menjadi pengguna pertamax. Berbeda dengan di SPBU lain di jalur antarkota seperti di SPBU Kedungjajang.

Dengan kondisi ini, lanjut Dany Ferdiansyah, layanan penjualan pertamax yang sepi dikover oleh petugas layanan yang menjaga dispenser Premium dan Solar. Ketika ada pembeli pertamax, salah-satu petugas akan berpindah untuk memberikan pelayanan. Hanya saja itu jarang terjadi, karena dalam sehari maksimal penjualan pertamax berkisar 30 liter saja.

“Petugas layanan kami untuk pagi sampai sore berjumlah 6 orang. Itu melayani dispenser layanan penjualan premium, solar dan pertamax bergantian. Mereka kebanyakan fokus di Premium dan solar karena untuk penjualan pertamax sepi. Untuk malam yang bertugas 4 orang dan tetap sama bergantian,” pungkas Dany Ferdiansyah. (her/ipg)

Teks Foto :
– Antrean pembelian BBM di SPBU Bagusari Lumajang.
Foto : Sentral FM

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 29 Desember 2025
29o
Kurs