
Memasuki hari ke-8 ini, kebakaran hutan di Gunung Semeru belum sepenuhnya dikendalikan. Sampai hari ini, Selasa (27/10/2015) titik api di Blok Watu Rejeng di bawah jalur pendakian menuju ke Ranu Kumbolo belum terkendali.
“Titik api lainnya yang masih belum berhasil dikendalikan adalah di kawasan Landengan Dowo. Namun, sebagian titik api sudah berhasil dipadamkan. Dari laporan teman-teman di lapangan, dari 7 titik api yang memicu kebakaran, 5 titik api yang sudah dikendalikan,” kata DR Ir Ayu Dewi Utari, Msi Kepala Balai Besar TNBTS kepada Sentral FM.
Meski api sudah padam, namun personel gabungan pengendalian api yang kini terus bertambah dengan perkuatan TNBTS, relawan, masyarakat dan unsur TNI tetap melakukan pemantauan. Hal itu dilakukan, agar tidak muncul lagi api di lokasi yang telah dipadamkan sekecil apapun.
“Meski api sudah padam, namun masih ada asap. Sehingga perlu diawasi agar tidak lagi muncul api baru,” paparnya.
Sedangkan untuk upaya pemadaman di Blok Watu Rejeng dan Landengan Dowo, sampai siang ini personel pengendali di lapangan masih berupaya keras melakukan pemadaman.
Personel pengendalian api tetap menggunakan cara tradisional untuk pemadaman. Yakni menggunakan gebyok dan sekat bakar. “Seperti di hari-hari sebelumnya, memasuki hari ke-8 pemadaman api pada kebakaran hutan di Semeru ini tetap terkendala medan yang ekstrem dan angin yang kencang. Faktor angin inilah yang mengakibatkan persebaran api menjadi cepat,” jelasnya.
Terhitung hingga hari ke-8 kebakaran Semeru, luasan lahan yang terbakar di jalur pendakian saja telah mencapai lebih dari 60 hektar. Ini belum ditambah luasan lahan hutan di sektor lainnya.
Pasalnya, kebakaran hutan juga terjadi di sisi tenggara dari kawasan puncak, tepatnya di wilayah Kecamatan Pronojiwo. Di sana, areal hutan di lereng Gunung Surak di wilayah Dusun Darungan, Desa Pronojiwo dan Gunung Glendang di wilayah Dusun Kebonan, Desa Oro-oro Ombo dan di kawasan Kamar A Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
Wawan Hadi Siswoyo Kepala Sub Bidang Kedaruratan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lumajang mengatakan, kebakaran hutan di kawasan tenggara Semeru atau di bagian selatan Lumajang ini, pagi tadi telah berhasil dipadamkan.
“Upaya pemadamannya memang membutuhkan kerja keras karena kami harus membuat sekat bakar dan paritan. Ini untuk melokalisir api agar tidak merembet ke kawasan hutan lainnya. Hasilnya, dini hari tadi api sudah berhasil dipadamkan. Namun, meski api telah padam upaya pemantauan tetap dilakukan sampai pagi tadi,” katanya.
Hal ini dilakukan, pasalnya vegetasi kering berupa ilalang, terutama di kawasan hutan pinus kamar A Desa Supiturang, beberapa kali memicu munculnya api baru. Kondisi ini ditambah angin kencang yang semakin memperbesar potensi munculnya api baru jika tidak terus diawasi.
“Untuk itu, hari ini masih ada personel di lapangan, dari Perhutani, relawan dan masyarakat di sekitar hutan yang melakukan pengawasan agar api tidak muncul kembali. Ini dilakukan, karena kebakaran hutan ini sudah mendekati wilayah permukiman. Jaraknya sekitar 1,5 kilometer saja dari pemukiman warga. Meski demikian, masyarakat tidak khawatir akan berdampak ke perkampungan karena kebakaran hutan kerap kali terjadi dan mereka selalu sigap membantu melakukan pemadaman,” pungkas Wawan Hadi Siswoyo. (her/dwi)
Teks Foto :
– Upaya pemadaman api yang membakar kawasan hutan Gunung Semeru.
Foto : Sentral FM