Rabu, 24 Desember 2025

Seluruh Titik Api Kebakaran Hutan Semeru Berhasil Dipadamkan

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Seluruh hot spot yang ada di kawasan hutan Gunung Semeru akhirnya berhasil dikendalikan, Rabu (28/10/2015). Meski demikian, saat ini personel gabungan yang terdiri dari unsur TNBTS, Perhutani, TNI/Polri, BPBD, masyarakat dan relawan tetap disiagakan di lokasi kebakaran.

“Hal ini untuk mengantisipasi jika di lokasi yang sama dimungkinkan muncul potensi kebakaran dengan adanya titik api yang baru. Sehingga seluruh personel dari berbagai elemen, masih tetap disiagakan di lokasi sampai saat ini,” kata Wawan Hadi Siswoyo Kepala Sub Bidang Kedaruratan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM.

Potensi munculnya titik api baru ini, besar kemungkinannya karena angin di sepanjang lereng Gunung Semeru berhembus cukup kencang. Baik di wilayah titik api jalur pendakian Semeru, terutama di Watu Rejeng dan Landengan Dowo maupun di kawasan hutan pinus wilayah Kecamatan Pronojiwo.

Di kedua wilayah kebakaran ini, luasan areal yang terbakar mencapai ratusan hektar. “Namun untuk kepastian berapa luasan hutan yang terbakar, kami masih menunggu laporan rekap lapangan dari pihak TNBTS maupun Perhutani,” paparnya.

Kemungkinan masih adanya potensi titik api baru, lanjut dia, masih sangat besar. Sebagai bukti, pagi tadi di kawasan hutan pinus Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo sempat muncul titik api baru.

“Karena personel masih di lokasi, maka mobilisasi untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran bisa cepat dilakukan. Api berhasil dipadamkan oleh personel bersama masyarakat tidak lama setelah titik api muncul. Asat Malik Bupati juga melakukan peninjauan lokasi kebakaran hutan di kawasan Pronojiwo,” paparnya.

Dengan terkendalinya kebakaran hutan ini, tidak berarti secara otomatis jalur pendakian Semeru kembali dibuka. Pasalnya, balai Besar TNBTS masih tetap menetapkan status penutupan jalur pendakian sampai batas waktu yang belum ditentukan.

“Apalagi pasca kebakaran harus ada waktu untuk pemulihan. Untuk pemulihan kawasan hutan ini, sesuai Pergub Nomor 1 Tahun 2014, tupoksinya ada pada otoritas pemangku kawasan hutan, baik TNBTS maupun Perhutani,” demikian pungkas Wawan Hadi Siswoyo.

Sementara itu, AKBP Fadly Munzir Ismail Kapolres Lumajang juga menyatakan hal senada. Saat ini, personel kepolisian yang sejak awal kebakaran telah diterjunkan ke lokasi titik api di Gunung Semeru, tetap disiagakan di lokasi.

“Bahkan atas instruksi Kapolda Jatim, akan dikirimkan BKO 1 pleton Satuan Brimob untuk membantu melakukan penanggulangan kemungkinan munculnya titik api baru. Personil kepolisian yang masih ada di lapangan, baik di Senduro mapun di pos TNBTS, tetap harus bertugas memantau perkembangan api bersama unsur TNBTS dan Perhutani. Hari ini saya juga akan mengecek lokasi kebakaran,” jelas AKBP Fadly Munzir Ismail. (her/dwi)

Teks Foto :
– Potret upaya pemadaman kebakaran hutan di Gunung Semeru
Foto : Sentral FM

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 24 Desember 2025
27o
Kurs