Senin, 29 Desember 2025

Sepanjang 2014, Aksi Kriminalitas di Lumajang Menurun

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Selama Tahun 2014, pengungkapan kasus yang menjadi atensi di jajaran Polres Lumajang mengalami peningkatan. Diantaranya pengungkapan curas, curanmor dan curwan. Namun jumlah kejadian selama kurun setahun lalu mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

AKBP Singgamata Kapolres Lumajang kepada Sentral FM, Kamis (8/1/2015), mengatakan bahwa untuk kasus curas tercatat sebanyak 66 kejadian saja. Sedangkan tahun sebelumnya mencapai 100 kejadian. “Ini artinya untuk jumlah kejadian kasus curas mengalami penurunan signifikan mencapai 35 persen,” katanya.

Sedangkan untuk kasus curanmor, selama Tahun 2014 tercatat mencapai 122 kejadian. Jika dikalkulasi sesuai data anev (analisa dan evaluasi) mengalami penurunan 30 persen karena tahun sebelumnya jumlah peristiwa curanmor tercatat 166 kejadian.

“Ini bukan sesuatu yang datang tiba-tiba, karena hasil kerja keras semua pihak. Tidak hanya jajaran kepolisian saja, karena juga melibatkan masyarakat. Pasalnya, masyarakat sudah sadar untuk mengamankan kendaraannya dari potensi menjadi sasaran pelaku curanmor,” paparnya.

Sementara, untuk kasus curwan relatif mengalami peningkatan. Namun dari sisi pengungkapan juga mengalami peningkatan juga. “Sehingga jumlah kasus meningkat, namun diimbangi dengan jumlah pengungkapannya,” terangnya.

Sesuai data pengungkapan kasus curwan mencapai 70 persen dari seluruh kasus curwan yang terjadi elama 2014 lalu. “Khusus untuk curwan, tahun 2015 ini kami akan menggencarkan lagi upaya-upaya preemtif yang ami koordinasikan dengan jajaran Pemkab Lumajang. Salah-satunya adalah menggencarkan program kandang kumpul,” bebernya.

Program ini, masih kata AKBP Singgamata, adalah program bersama masyarakat di satu lingkungan yang membuat kandang bersama yang bisa dimanfaatkan secara kolektif.

“Kandang kumpul atau kandang kolektif ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mengamankan ternaknya saat petang sampai pagi lagi. Kandang ini dijaga bersama-sama masyarakat di satu lingkungan. Sehingga bisa mengantisipasi terjadinya aksi curwan di lingkungan setempat,” jlentrehnya.

Kandang kolektif ini juga menghindarkan warga untuk hidup seatap dengan ternaknya. “Jangan sampai warga kumpul kebo atau kumpul sapi. Karena hidup serumah dengan ternak kerbau atau sapinya. Dengan kandang kolektif ini, warga sehat karena tidak terkontaminasi penyakit bawaan dari ternak karena kotor dan bau, ternaknya sendiri juga aman,” pungkas AKBP Singgamata. (her/ipg)

Teks Foto :
– AKBP Singgamata Kapolres Lumajang.
Foto : Sentral FM

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 29 Desember 2025
27o
Kurs