Senin, 29 Desember 2025

Tim Medis Dinkes Lumajang dan Desa Temui Ortu Balita Perokok

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Kasus dua balita yang kecanduang rokok langsung direspon jajaran Dinkes (Dinas Kesehatan) Kabupaten Lumajang yang langsung menerjunkan Tim Kesehatan untuk menanganinya, Rabu (11/3/2015).

Tim Kesehatan yang terdiri dari tim medis Puskesmas Sukodono, Kader Kesehatan dan Bu Kades (Kepala Desa) setempat yang total berjumlah 8 orang, datang menemui orangtua balita tersebut untuk memberikan pendampingan atau konseling.

Pasangan Bobby Rianto (40) dan Pujianti (30), orangtua balita Aldo dan Ariel yang berkesempatan langsung menemui Tim Kesehatan beserta kedua balita itu.

“Tim Kesehatan dan Puskesmas dan Bu Kades tadi datang menemui saya. Mereka berbincang masalah kebiasaan anak saya merokok, kok bisa. Saya jelaskan bahwa kebiasaan itu sudah lama terjadi dan meniru dari saya. Tapi, sejak saya marahi, mereka berhenti,” katanya.

Kedatangan tim medis ini, lanjut Bobby, juga sekaligus melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kesehatan Aldo dan Ariel. Hasilnya, kedua balita ini dinyatakan sehat dan tidak ada gangguan kesehatan apapun.

“Itu yang disampaikan tim medis dan anak saya nggak apa-apa. Dan rombongan tim medis tadi menyarankan saya dan siapapun juga, untuk tidak merokok di dalam rumah. Kalau ingin merokok, harus diluar rumah dan jauh dari perhatian anak-anak ini,” jelasnya.

Terkait kekhawatiran jika kedua balita perokok ini akan mencontoh kebiasaan merokok orang lain di lingkungan rumahnya, Bobby Rianto menyatakan, dirinya sama sekali tidak khawatir. “Sebab, anak saya hampir tidak pernah keluar rumah dan mereka juga tidak pernah minta kalau ketemu orang,” terangnya.

Dengan kedatangan tim medis tersebut, Bobby kemudian mendapatkan penjelasan bahwa kebiasaan rokok memang berdampak buruk bagi kesehatan. Meskipun ia merokok sendiri di dalam rumah, petugas medis menyampaikan bahwa pengaruhnya sangat besar bagi perokok pasif di dekatnya.

“Kebiasaan merokok itu, 25 persen membawa dampak bagi perokok aktif, sedangkan 75 persen berdampak pada perokok pasif di sekitarnya,” kata dr Triworo S Nadjieb Kepala Dinkes Kabupaten Lumajang.

Hal itu juga diyakini Bobby Rianto berdampak terhadap anaknya. Meskipun kelihatannya Aldo dan Ariel seolah hanya menghirup dan menyemburkan asap namun potensi dampaknya juga ada terhadap kesehatan mereka.

“Ya pasti sedikit sedikit asap akan tertelan. Karena, kadang Aldo dan Ariel kalau merokok juga tersedak lalu batuk-batuk. Apalagi, Ariel yang saat ini bisa merokok seperti orangtua saja,” ungkapnya.

Belajar dari pengalaman yang menimpa Aldo dan Ariel, Bobby Rianto pun memberikan imbauan kepada para orantua, agar tidak merokok di dalam rumah.

“Sebisa mungkin jangan merokok di dalam rumah, di depan anak atau dilihat anak. Karena, itu bisa mempengaruhi anak. Selain terhadap kesehatannya, juga ditiru seperti yang terjadi pada anak saya,” pungkas Bobby. (her/dwi)

Teks Foto :
– Bobby Rianto bersama Aldo dan Ariel.
Foto : Sentral FM.

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 29 Desember 2025
30o
Kurs