
Sebanyak 53 anak-anak dari Surabaya dan sekitarnya mengikuti khitan massal yang diselenggarakan oleh kolaborasi Surabaya Surabaya (SS) Media dan Lembaga Amil, Zakat, Infak, dan Sedekah, Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jatim di Hall Suara Surabaya Center, Raya Bukit Darmo 22-23 Surabaya, pada Selasa (17/6/2025).
Afif Amrullah Ketua LAZISNU Jatim sekaligus panitia penyelenggara mengatakan, khitan massal tersebut diselenggarakan secara gratis, bahkan anak-anak juga mendapatkan bingkisan berupa perlengkapan sekolah serta makan siang.
“Mudah-mudahan semuanya lancar dan Insya Allah ini akan menjadi manfaat dan menyenangkan anak-anak yang hari ini ikut khitan,” katanya.
Afif mengatakan, khitan yang merupakan bagian dari amalan ajaran agama islam, memiliki dampak baik pada kesehatan. Sehingga banyak manfaat yang diterima oleh anak-anak.
“Sebagai bagian dari ikhtiar kami untuk mengamalkan ajaran agama, membersihkan diri melalui khitan, ke depan ini akan mendukung mereka menjadi anak-anak yang sholeh, yang berbakti kepada orang tua, berprestasi, dan bermanfaat untuk sesama,” ujarnya.
Pelaksanaan khitan massal itu, dilakukan dengan melibatkan Rumah Sakit Islam (RSI) A. Yani Surabaya.
Bagus Satria Permadi Humas RSI A. Yani mengatakan, metode yang dilakukan dalam khitan massal itu yakni laser.
“Kami gunakan metode laser yang memang sudah terbukti lebih aman dan mengurangi pendarahan, pelaksanaannya juga lebih cepat dibanding metode lainnya,” ujarnya.
Pihaknya memastikan, setelah khitan massal tersebut tuntas dan ada keluhan dari peserta khitan, pihaknya memberi jaminan penanganan di RSI.
“Kalau ada kondisi darurat, atau pendarahan, atau yang memang membutuhkan penanganan lebih cepat, bisa datang ke IGD RSI,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga berpesan kepada para peserta khitan untuk tidak terlebih dahulu mandi atau membasahi alat kelamin dengan air sampai sekitar 2-3 hari setelah khitan.
“Kalau mau pipis bisa dibersihkan dengan tisu basah atau kering, yang penting jangan kena air dulu,” ujarnya.
Ia juga membeberkan, bahwa anggapan anak setelah khitan tidak boleh makan daging dan telur tidak benar. Ia menyebut, tidak ada pantangan makan makanan tersebut.
“Pesan-pesan untuk orang tua, tidak ada pantangan tidak boleh makan telur, daging, itu hoaks. Karena memamg pada dasarnya, protein itu mempercepat pengembalian dan penyembuhan luka. Jadi tidak masalah,” jabarnya.
Seperti diketahui, khitan massal yang digelar SS kali ini merupakan rangkaian kegiatan untuk merayakan Hari Ulang Tahun ke-42 Suara Surabaya Media. Saat hari ulang tahun sebelumnya Suara Surabaya juga mengadakan kegiatan yang sama.(ris/iss)