
Suara Surabaya Media mengadakan halalbihalal dan reuni alumni di Hall Suara Surabaya Centre, Jalan Raya Bukit Darmo No 22-24, Putat Gede, Sukomanunggal, Surabaya, pada Sabtu (19/4/2025).
Halalbihalal dan reuni itu, diikuti oleh puluhan alumni Suara Surabaya sejak awal berdiri di Wonokitri Besar 40 C, Surabaya tahun 1983.
Gelaran halalbibalal dan reuni itu, diawali dengan menampilkan video lawas kenangan selama berkarya di Suara Surabaya dan juga ketika reuni pertama tahun 2017, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan.
Di awal acara, disambut meriah oleh nostalgia siaran yang dibawakan oleh Yenni Sampoerna dan Patrick Jonathans. Mereka berdua memperagakan seolah-olah sedang siaran, menyapa pendengar, dan menghubungkan informasi dengan reporter yang ada di lapangan.
Tak berhenti di situ, ingatan para peserta reuni kembali dibuat nostalgia dengan siaran memorabilia. Beberapa lagu diputar dan para alumni hingga kru Suara Surabaya menari sejenak meninggalkan tempat duduk mereka dengan lantunan lagu lawas.
Di pertengahan acara, dengan dipandu oleh Eddy Prastyo Editor in Chief dan Restu Indah Vice Editor in Chief, mengajak para alumni dan kru Suara Surabaya saling berkenalan. Beberapa di antara mereka diminta berdiri dan memperkenalkan diri.
Selain itu, acara juga diisi dengan cerita masa lalu saat berkarya di Suara Surabaya. Salah satu alumni yang mulai berkarir di SS tahun 1983, Hermawan, turut bercerita di hadapan kru Suara Surabaya dan alumni yang lain.
Sebelum acara berakhir, video kenangan hingga foto dan kata-kata bertuliskan harapan ditampilkan di layar proyektor.
Halalbihalal dan reuni dilanjutkan dengan ramah tamah. Seluruh alumni dan kru Suara Surabaya secara bersama-sama menikmati hidangan yang telah disediakan, mulai dari makanan ringan, makanan berat hingga beberapa pilihan minuman.
Reuni kedua Suara Surabaya bersama alumni itu, kemudian ditutup dengan foto dan pengambilan video jargon bersama.
Yenni Sampoerno salah satu alumni Suara Surabaya Media tahun 1984 sampai 2000 mengatakan, halalbihalal dan reuni ini sangat istimewa, karena tidak diadakan setiap tahun.
“Teman-teman alumni menggagas untuk mengadakan reuni lagi setelah reuni terakhir kita bikin tahun 2017,” katanya kepada suarasurabaya.net.
Halalbihalal dan reuni itu, kata dia, berhasil dilaksanakan setelah teman-teman alumni saling menghubungi untuk mengajak kegiatan tersebut.
“Kita menghubungi di mana mereka sekarang, saya juga mencari kontak-kontak WhatsApp-nya mereka, dan itu sulit sekali. Cuma saya selalu berkoordinasi dengan manajemen Suara Surabaya,” ucapnya.
Dengan kegiatan tersebut, ia berharap, jalinan silaturahmi antara alumni dan kru Suara Surabaya bisa terjalin dengan lebih baik.
“Sama untuk mentransferkan kepada anak-anak muda yang saat ini gitu, apa sih maunya mereka, harusnya bagaimana aja, apa yang harus dilestarikan sampai nanti kapan pun gitu loh,” ujarnya.
Sementara itu, Hemawan penyiar Suara Surabaya tahun 1983 sampai 1993 mengatakan bahwa halalbihalal dan reuni tersebut sangat bagus. Ia berharap, silaturahmi bisa terus menyambung, dan bisa saling tukar pikiran dan diskusi.
“Saya berharap, mudah-mudahan Suara Surabaya bisa terus melaju eksis dan informatif seperti yang dicita-citakan oleh founding father kita, Pak Tojo dan Mas Errol, bahwa radio ini adalah radio jurnalistik yang informatif. Sebagai satu bukti nyatanya itu di program Kelana Kota itu, itu konsep dari awal,” ucapnya
Wawan, sapaannya, juga berharap ke depan halalbihalal dan reuni itu bisa menjadi forum komunikasi tentang bagaimana pikiran dan pengalaman ketika menjadi penyiar hingga reporter.
“Mudah-mudahan dengan cara-cara seperti ini, kianz ditemukan sebuah apa formula penyajian yang paling baik yang paling efisien efektif gitu kan itu,” tandasnya.
Seperti diketahui, kegiatan selama reuni, diisi dengan menampilkan video-video zaman dulu di layar lebar, memperagakan siaran di zaman dulu oleh penyiar, reporter, mengingat memorabilia, hingga games. (ris/kak/iss)