Alat Pengukur Suhu Kawah Kelud Rusak, Sulit Lakukan Perbaikan

Pusat vulaknologi kehilangan satu dari tiga indikator pengukur aktifitas Gunung Kelud. Alat pengukur suhu kawah Kelud rusak dan sulit lakukan perbaikan.

Pada Minggu (04/11) kemarin pukul 17.22 alat ukur temperatur air danau kawah yang dipasang untuk mengetahui temperatur permukaan dan kedalaman 10 hingga 15 meter rusak.

Menurut UMAR ROSADI Ketua Tim Tanggap Darurat Bencana Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Kelud di Pos Pantau Margomulyo Kediri pada suarasurabaya.net, Senin (05/11), akibat suhu dan tekanan asap putih tebal keluar dari kawah Gunung Kelud, alat ukur temperatur rusak. Saat ini hanya tersisa indikator deformasi dan kegempaan saja yang digunakan untuk mengukur aktifitas Kelud.

Perbaikan secepatnya akan dilakukan namun kata UMAR ROSADI, pihaknya kesulitan karena harus mencapai puncak kawah. Sementara Kelud masih dalam fase erupsi, dan pihaknya jadi kesulitan mengetahui pergerakan magma di bawah permukaan kawah.

Catatan terakhir magma sudah mencapai kedalaman 300 meter dari pemukaan kawah, peningkatan suhu air danau kawah signifikan terekam sebelum indikator pengukur temperatur rusak akibat kenaikan drastis temperatur dan tekanan di air danau kawah.

Jika Minggu kemarin pukul 15.35 terpantau suhu permukaan 70,2 derajat Celcius dan pada kedalaman 10 meter 63,9 dejarat Celcius , dan pada 15 meter 76,7 derajat Celcius, maka dua setengah jam kemudian terukur 70,5 derajat Celcius di permukaan, 64 derajat celcius di kedalaman 10 meter dan 77,5 derajat Celcius di kedalaman 15 meter.(edy/may/ig)