
Usai membacakan pernyataan sikap untuk tetap mempertahankan tegaknya NKRI, aksi SGMMI yang mengutuk keberadaan Republik Maluku Selatan (RMS), Senin (02/07) didepan Konjen AS di Surabaya, diakhiri dengan membakar bendera RMS.
“Inilah lambang kebencian kami dan perlawanan kami para mahasiswa Maluku terhadap apa yang menamakan diri sebagai RMS. Aksi ini tidak berhenti hanya disini saja. Kami terus berjuang demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” teriak SHIDDIQ MAULANA TUALEKA koordinator aksi, pada suarasurabaya.net, Senin (02/07).
Lalu, sekurangnya 20 orang mahasiswa yang mengaku putera Maluku yang tergabung dalam Simpul Gerakan Mahasiswa Maluku Indonesia (SGMMI), mundur berjejer. Bendera milik RMS yang sejak awal aksi diseret dan diinjak-injak mahasiswa itu kemudian dibakar.
Sesaat, api membakar bendera itu. “Anjing ALEX MANUPUTTY. Pemecah belah persatuan!!! Tangkap dan bakar dia hidup-hidup!!!” umpat seorang mahasiswa sambil melemparkan gambar ALEX MANUPUTTY tokoh RMS kedalam api.
Aksi yang mendapat pengawalan ketat anggota Polisi tersebut, memang tak sampai mendekati halaman Konjen AS di kawasan Jl. Dr. Sutomo itu. Menggunakan barikade kawat berduri, Polisi menahan pergerakan aksi aktivis SGMMI, Senin (02/07) siang itu.
Setelah bendera RMS dibakar habis, aktivis mahasiswa Maluku di Surabaya itu kemudian berbalik arah secara teratur meninggalkan lokasi aksi dengan tertib. “Kita agendakan aksi lebih besar lagi untuk menentang RMS,” ujar SHIDDIQ MAULANA TUALEKA.(tok)
Teks foto:
-Bakar bendera RMS akhiri aksi mahasiswa Maluku didepan Konjen AS.
Foto: TOTOK suarasurabaya.net